ALAT UKUR DASAR LISTRIK 2016
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA GEOGRAFI
“alat
ukur dasar listrik”
disusun
oleh
ROHIL
AL AZIZAH
1606101040010
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH
KUALA
DARUSSALAM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Latar
belakang disusunnya laporan ini adalah untuk memenuhi tujuandari hasil
praktikum yaitu salah satu nya mempelajari cara penggunaan alat ukur arus dan
tegangan listrik menggunakan alat ukur multimeter,mengukur hambatandan
lain-lain Alat ukur dasar dan listrik sangat banyak sekali jenisnya dan
masing-masing alat ukur tersebut mempunyai fungsi dan kelebihan masing-masing.
Alat tersebut banyak sekali digunakan dan harus disesuaikan dengan fungsinya,
misal dalam bidang elektronika, industri, kedokteran, dan lain-lain.Alat ukur
dasar adalah alat untuk mengukur atau menentukan besaran atau variabel untuk
mendapatkan pengukuran yang teliti perlu mempunyai standar system alat ukur dan
tetap yang digunakan secara mudah internasional (SI).dalam pengukuran pada
umumnya terdapat kesalahan,makin kecil kesalahan maka makin kecil tinggi
ketelitiannya.sifat-sifat umum alat ukur antara lain,kalibrasi membandingkan
suatu besaran dengan besaran standar, keterciakan (keteruturan-ketelusuaran)
sampai sejauh mana tandai kalibrasi renta,kecermatan skala dengan cara
pembacaannya,garis indeks atau jarum penunjuk,dan skala nonius serta pemilihan
alay ukur dan pengukuran (sutrisno,1979)
Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur arus disebut Amperemeter, sedangkan alat ukur tegangan disebut Volt
meter dan alat ukurresistansi disebut Ohm meter.Avometer sangat penting
fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu
menyelesaikan pekerjaandengan mudah dan cepat.
1.2
Tujuan
1. Mempelajari
cara pemakaian basic meter manual
2. Mempelajari
cara menggunakan alat ukur Arus dan Tegangan Listrik menggunakan alat ukur
multimeter
3. Mengukur
hambatan listrik sebuah resistor
4. Mengetahui
kesalahan-kesalahan dalam pengukuran.
1.3
Manfaat
·
untuk
member pangetahuan kepada para mahasiswa agar mengetahui alat ukur secara
mendalam
·
agar
mahasiswa dapat memahami cara penggunaan alat ukur dasar listrik
·
dan mahasiswa dapat menerapkan nya dalam
kehidupan sehari-hari
1.4
Tempat
dan Waktu Percobaan
Percobaan
dilakukan pada hari senin, 17 oktober 2016 pukul 14.00- 15.30 WIB di
laboratorium FKIP UNSYIAH pendidikan geografi.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
1.1
Pengertian
basic meter dan multi meter
Alat ukur listrik merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur besaran-besaran listrik seperti hambatan listrik (R), kuat arus
listrik (I), beda potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya.
Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat
ukur analog dan alat ukur
digital. Basic meter listrik adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengukur besaran listrik seperti arus dan tegangan listrik.basic meter memiliki
rentang pengukuran yang rendah jadi apabila kita ingin memperbesar rentang ukur
maka kita harus menggunakan hambatan cabang untuk mengukur arus dan hambatan
depan untuk pengukur tegangan.alat ukur tegangan listrik disebut dengan istilah
voltmeter,sedangkan alat ukur uat arus listrik disebut dengan istillah
ampermeter.Sebelum menggunakan alat ini pastikan jarum menunjukan tepat dititik
nol,penggunaan batas ukur disarankan mulai dari yang terbesar kemudian baru
menurunkan nya sesuai keperluan saja.
Untuk menentukan nilai skala terkecil (NST) basic
meter,dilakukan dengan membagi batas ukur yang digunakan dengan banyak nya skala
pada basic meter.
Contoh:
Misalkan
posisi saklar batas ukur tegangan adalah 50v, Dc dan dketahui jumlah skla
terkecil basic meter adalah 50 skala,jadi :
NST basic meter = batas
Ukur / Jumlah skala
NST = 50 V / 50 skala= 1 Volt
Jika
jarum menunjukan alat ukur saat pengukuran, pada skala 20,maka besar tegangan
yang terukur
V = 20 x 1
Volt = 20 Volt
Multi meter adalah alat untuk mengukur
listrik tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper). Ada
dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital
multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan
multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun DC.multimeter
yang digunakan paa percobaan ini adalah multimeter analog (SANWA) yang
menggunakan kumparan putar untuk menggerakan jarum penunjuk pada papan skala.selain mengukur
tegangan listrik,arus listrik dan tahanan.multimetr juga dapat digunakan sebgai
mengukur temperature,induktansi,frekuensi,dll.tingkat ketelitian multimeter
ialah 0,001 Volt Multimeter dan indikator kontrol yang terdapat pada sebuah
multimeter diperlihatkan pada gambar berikut
1. Papan skala digunakan untuk membaca hasil pengukuran
untuk besaran listrik seperti hambatan,tegangan ,kuat arus dll
2. Scalar pengatur batas ukur digunakan
untuk menentukan posisi keja multi meter dan rentang batas ukur (range)
3. Sekrup pengatur posisi jarum
digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol
4. Pengatur skala nol ohm meter
digunaka untuk menera jarum penunjuk pada angka nol untuk setiap perubahan
saklar batas ukur ohm meter.
5. Konektor positif dan common negative
adalah lubang penempatan hubungan kabel penyidik yang ditandai dengan tanda
positif (+) untuk kabel merah dan negative (-) untuk kabel hitam.
6. Batas ukur kuat arus biasanya terdiri
dari angka 0,25- 25 -500 mA. Untuk batas ukur 0,25 kuat aus dapat diukur
berkisar dari 0 -0,25 mA jika melebihi akan menyebabkan kerusakan pada alat.
7. Batas ukur tegangan listrik
(ACV-DCV) terdiri dari angka 10 – 50-250-500-1000 ACV/DCV.
8. Batas ukur ohm meter terdiri dari
angka x1 x10 dan kilo ohm,artinya jika batas ukur x1 maka semua hasil
pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala ohm.
9. Baterai pada multimeter dipakai
baterai kering,sebagai catu daya ketika multimeter digunakan.
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
3.1
Alat
dan Bahan
Tabel 1.1 alat
dan bahan
NO.
|
ALAT DAN BAHAN
|
JUMLAH
|
1
|
Catu
Daya
|
1 buah
|
2
|
Baterai
|
4 buah
|
3
|
Kabel penghubung
|
Secukupnya
|
4
|
Basic meter
|
1 buah
|
5
|
Multimeter Manual
Analog
|
2 buah
|
3.2
Prosedur
Percobaan
3.2.1
BASIC METER
1. Siapkan alat dan bahan percobaan
terlebih dahulu
2. Lalu Rangkailah papan skala dengan menggunakan
rangkaian parallel
3. Tentukan batas ukur yang sesuai
untuk digunakan pada masing masing alat
ukur serta tentukan nilai skala terkecil
4. Atur hambatan geser dengan cara
memutar nilai (Rv) pada
posisi tertentu,kemudian pengamat dapat langsung membaca jarum penunjuk pada ampemeter dan voltmeter
kemudian catat hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan
3.2.2
MULTIMETER
Pengukuran Arus dan
Potensial Listik
1. Susun
rangkaian hambatan (R),Voltmeter (V),Ampermeter (A) dan Baterai (catu daya )
2. Sambungkan
baterai dengan tegangan , muali dari nilai yang terendah hinggi tinggi
3. Baca
hasil pengukuran sesuai penunjuk jarum skala pada ampermeter dan voltmeter
dengan baik dan teliti, lalu catat hasil pengamtan pada tabel pengamatan
4. Lakukan
pengukuran beberapa kali dengan nilai tegangan yang berbeda-beda
5. Matian
baterai dan hitung nilai perbandingan V/ I dan kemudian ukur nilai hambatan
dengan menggunakan ohm meter
3.3
Hasil
Percobaan
3.3.1
Basic Meter
Tabel
3.1 ukur tegangan (Voltmeter)
NO
|
CATU DAYA
|
BATAS UKUR
|
NST
|
SKALA VOLT
|
HASIL VOLT
|
1
|
1,5 v
|
10 v
|
0,2
|
30 v
|
6,0 v
|
2
|
3 v
|
10 v
|
0,2
|
22 v
|
4,4 v
|
3
|
4,5 v
|
10 v
|
0,2
|
15 v
|
3,0 v
|
4
|
6 v
|
10 v
|
0,2
|
8 v
|
1,6 v
|
5
|
1,5 v
|
50 v
|
0,1
|
6 v
|
6 v
|
Tabel
3.2 ukur arus listrik ( Amperemeter)
NO.
|
CATU DAYA
|
BATAS UKUR
|
NST
|
SKALA MILLI
|
SKALA AMP
|
1
|
1,5 v
|
15 mA
|
0,3
|
20 mA
|
6,0 x 10-3 = 0,006 amp
|
2
|
3 v
|
15 mA
|
0,3
|
15 mA
|
4,5 x 10-3 = 0,0045 amp
|
3
|
4,5 v
|
15 mA
|
0,3
|
11 mA
|
3,3 x 10-3 = 0,0033 amp
|
4
|
6 v
|
15 mA
|
0,3
|
8 mA
|
2,4 x 10-3 = 0,0024 amp
|
5
|
4,5 v
|
1,5 mA
|
0,03
|
35 mA
|
1,05
x 10-3 = 0,00105 amp
|
3.3.2
Multimeter
Tabel 1.4 Hambatan
NO
|
POTENSIAL
|
KUAT ARUS (A)
|
NILAI ( V/I )
|
PENGUKUR
HAMBATAN
|
1
|
6,0 v
|
0,006 A
|
6,0/0,006
|
1000 ohm
|
2
|
4,4 v
|
0,0045 A
|
4,4/0.0045
|
977,7ohm
|
3
|
3,0 v
|
0,0033 A
|
3,0/0,0033
|
909,0 ohm
|
4
|
1,6 v
|
0,0024 A
|
1,6/0,0024
|
666,6 ohm
|
5
|
6 v
|
0,00105 A
|
6/0,00105
|
5.714,2 ohm
|
3.4
Tugas
dan Pertanyaan
1.
Bagaimana cara
pembacaan skala yang benar pada alat ukur ohm meter, Volt meter, dan Amper
meter,.Jelaskan ?
Jawab
:
a.
Ampermeter
·
Langkah pertama
yaitu kita tentukan batas ukur nya terlebih dahulu dengan melihat kapasitas
baterai yang dipakai.pada percobaan diatas kita memakai 4 buah baterai,yang
memiliki kapsitas 1,5 V per baterai, jadi jumlah semua kapasitas batrei adalah 14 x
1,5 V = 6 V
·
Kita memulai nya dari batas ukur paling
terkecil yaitu 15 mA,1,5 mA dan 150 mA
·
Kemudian kita
mencari nst nya dengan cara membagi batas ukur dengan jumlah skala, setelah
mendapat nst nya lalu kalikan dengan
batas ukur nya. Dan dapat lah skala millinya
b.
Voltmeter
·
Langkah pertama
yaitu kita tentukan batas ukur nya terlebih dahulu dengan melihat kapasitas
baterai yang dipakai.pada percobaan diatas kita memakai 4 buah baterai,yang
memiliki kapsitas 1,5 V per baterai, jadi jumlah semua kapasitas batrei
adalah 14 x 1,5 V
= 6 V
·
Kita memulai nya dari batas ukur paling
terkecil yaitu 10 V,50 V ,250 V dan 1000 V
·
Kemudian kita
mencari nst nya dengan cara membagi batas ukur dengan jumlah skala, setelah
mendapat nst nya lalu kalikan dengan batas
ukur nya. Dan dapat lah skala volt
c.
Ohm meter
·
Langkah pertama
yaitu kita hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang ditunjukan oleh jarum
penunjuk
·
Kemudian
kalikan dengan nilai perkalian skala yang dipilih dengan sklar pemilih
Contohnya
jarum menunjukan angka 20 sementara skala pengali yang dipilih sebelumnya
dengan sklar pemilih adalah x100 maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm
atau setara dengan Kohm.
2.
Bagaimana
hubungan antara tegangan dengan kuat
arus listrik sebagaimana yang diperoleh dari hasil pengukuran ?
Jawab
Hubungan
antara V dan I pertama kali ditemukan oleh seorang guru fisika berasal dari
jerman yang bernama George simon ohm.dan lebih dikenal dengan hokum ohm yang
berbunyi:“ besar kuat arus listrik dalam suatu pengantar berbanding langsung
dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung pengantar asalakn suhu pengantar
tetap.”
Hasil
bagi antar beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dinamakan hambatan listrik
(R) dengan satuan ohm.Secara matematika dituliskan persamaan nya
R= V/I
|
Ket :
V = tegangan /beda potensial R
= tahanan / hambatan I = kuat
arus
3.
Bagaimana nilai
hambatan yang diperoleh dari pengukuran langsung dengan ohm meter dibandingkan
dengan hasil percobaan ?
Jawab
Nilai
hambatan yang diperoleh dari pengukuran secara langsung dengan ohm meter yaitu
sesuai dengan percobaan yang dilakukan karna percobaan yang dilakukan juga
menggunakan alat ohm meter
4.
Apa saja sumber
kesalahan yang dapat terjadi pada hasil pengukuran?
Jawab
·
Kesalahan yang
diakibatkan oleh manusia seperti : kesalahan penaksiran, salah melakukan
penyetelan,pemakaian instrument yang tidak tepat, kurang nya ketelitian
pengamat,kesalahan pembacaan alat ukur dll
·
Adanya getaran
yang tidak terduga yang dapat menggagu hasil pengukuran itu sendiri
·
Jarum penunjuk yang tidak selalu menunjuk
tepat pada angka skala,
·
Rusak nya alat
ukur listrik karna pemakaian yang tidak sesuia bebannya.
5.
Buat kesimpulan
terhadap percobaan yang dilakukan.
Jawab
Kesimpulan
·
Basic meter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti arus dan
tegangan
·
Multimeter
analog biasanya digunakan untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen
dikarenakan apabila mengukur nilai suatu
komponen, multimeter analog kurang akurat dalam hasil pengukuran nya.
·
Perbandingan antara
tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang disebut
hambatan listrik ( R = V /I )
·
Semakin besar
sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan.
·
Setiap alat
yang digunakan pasti banyak menimbulkan kesalahan, jadi hasil yang didapatkan
kurang akurat
·
Mahasiswa dapat
mengetahui cara penggunaan dan pembacaan skala alat ukur dasar listrik seperti
ampermeter dan voltmeter
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Basic meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran listrik
seperti arus dan tegangan,Multimeter analog biasanya digunakan untuk mengetahui
baik atau tidaknya suatu komponen dikarenakan apabila mengukur nilai suatu komponen, multimeter
analog kurang akurat dalam hasil pengukuran nya,Perbandingan antara tegangan
dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang disebut hambatan
listrik ( R = V /I ),Semakin besar
sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilka,Setiap alat yang
digunakan pasti banyak menimbulkan kesalahan, jadi hasil yang didapatkan kurang
akurat,Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan dan pembacaan skala alat ukur
dasar listrik seperti ampermeter dan voltmeter Arus listrik adalah gerakan atau muatan arus
listrik. Arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap
satuan waktu. Besar kuat arus adalah
I=

Dimana I adalah
kuat arus, Q adalah muatan listrik, dan T adalah waktu.
Satuan kuat arus adalah ampere.Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besar tegangan suatu listrik
Satuan kuat arus adalah ampere.Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besar tegangan suatu listrik
V=I.R
Hambatan
listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan
listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R=

Bunyi Hukum Ohm
“ Kuat arus
yang melalui suatu penghantar adalah sebanding dengan beda potensial antara
ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap.”
Untuk mengukur kuat arus kita dapat menggunakan
ammeter yang dihubungkan secara seri pada rangkaian.Untuk mengukur
tegangan/beda potensial kita dapat menngunakan voltmeter yang duhubungkan
secara parallel pada rangkaian.Dan untuk mengukur hambata kita dapat
menggunakan ohmmeter serta rangkaian tertututup yang terdiri dari voltmeter dan
ampermeter.
4.2
Saran
Diharapkan
agar alat yang tersedia memenuhi setiap kelompok yang ada,agar lebih memudahkan
para mahasiswa untuk memahami materi ini.
DARTAR PUSTAKA
Kamaruddin.
Thamrin,2016.fisika geografi.Banda Aceh.Team
Lab Geografi. Hapthirtypy,2014.laporan-fisika-arus-tegangan.html diakses
pada tanggal
20 jam 4:06 WIB
Comments
Post a Comment