laporan pemuaian dan perpindahan panas konveksi 2016
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA GEOGRAFI
“Pemuaian
dan Perpindahan Panas Konveksi”
disusun
oleh
ROHIL
AL AZIZAH
1606101040010
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH
KUALA
DARUSSALAM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Hampir pada sebagian
besar zat akan dapat memuai jika dipanaskan dan juga akan menyusut
apabila didinginkan. Terjadinya suatu Pemuaian tersebut apabila suatu zat
dipanaskan maka molekul-molekul tersebut akan bergetar lebih cepat dan juga
amplitude getaran akan bertambah besar, akibatnya ialah jarak antara molekul
benda tersebut menjadi lebih besar dan terjadilah suatu pemuaian.Dalam
kehidupan sehari-hari kita dapat melihat banyak sekali hal-hal yang terjadi
berkaitan dengan pemuaian suatu benda
Misalnya pada suatu hari yang panas, kawat-kawat listrik atau kawat telepon
yang bergantung pada tiangnya akan bergantung kendur.Tetapi sebaliknya pada
hari yang dingin.Pemuaian ialah bertambahnya suatu ukuran benda
diakibatkan adanya kenaikan suhu zat tersebut.Pemuaian tersebut dapat
terjadi pada zat-zat yang padat, cair, dan juga gas. Besarnya pemuaian zat
tersebut sangat tergantung pada ukuran benda pertamanya, kenaikan suhu dan juga
jenis zat.Pemuaian terdiri dari beberapa jenis yaitu pemuaian zat padat,zat
cair dan gas perpindahan kalor secara konveksi dapat menjelaskan terjadinya
angin darat dan angin laut.dimana peristiwa tersebut terjadi karena adanya
perbedaan massa jenis dalam zat tersebut.perpindahan kalor diikutu oleh
perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair,ternyata konveksi juga
dapat terjadi pada gas.
1.2
Tujuan
Percobaan
Tujuan dari Praktikum ini adalah
agar mahasiswa di harapkan dapat :
a. Mengamati
efek pemuaian udara terhadap perubahan volume dan perubahan tekanan udara
melalui penggunaan media sederhana
b. Mengukur
besar perubahan volume udara karena peristiwa pemuaian
c. Menggunakan
prinsip pemuaian udara untuk merancang sebuah alat thermometer sederhana
d. Agar
mahasiswa bisa mengunakan prinsip ini didalam kehidupan sehari-hari
1.3
Manfaat
Percobaan
a. Dapat
mengetahui cara suatu benda dapat
melakukan pememuaian
b. Thermometer
sederhana mempermudah mengukur suhu jika dilingkungan kita tidak ada
termometer, disamping itu pula pembuatan thermometer sederhana ini dapat
meningkatkan kreatifitas mahasiswa.
1.4
Tempat
dan Waktu
Percobaan
dilakukan pada hari senin, 7 november 2016 pukul 11 :00 WIB dilaboratorium FKIP UNSYIAH pendidikan geografi.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pemuaian
Pemuaian
ialah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan adanya kenaikan
suhu zat tersebut.Pemuaian tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat,
cair, dan juga gas.Besarnya pemuaian zat tersebut sangat tergantung pada ukuran
benda pertamanya, kenaikan suhu dan juga jenis zat.
2.1.1
Pemuaian Zat
Padat
Alat
yang digunakan untuk dapat mengetahui
suatu pemuaian zat padat adalah muschen broek. Dengan melakukan praktikum
ini kita dapat mengetahui bahwa pemuaian zat padat akan terjadi jika
suhu dinaikkan dan agar praktikum dapat menentukan besar pemuaian zat padat pada
logam yang jenis bahannya berbeda namun memiliki ukuran yang sama jika suhunya
dinaikkan.Didalam suatu eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir
pada semua benda padat jika dipanaskan akan mengalami suatu perubahan
panjang, luas dan juga volume.Pemuaian panjang suatu benda tersebut dipengaruhi
oleh adanya panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan juga tergantung
pada jenis benda.Pemuaian Luas Jika yang dipanaskan ialah suatu lempeng
atau juga plat tipis maka plat itu akan mengalami suatu pemuaian
di panjang dan juga lebarnya. Dengan hal tersebut lempeng akan
mengalami suatu pemuaian luas atau juga pemuaian bidang.Pemuaian Volume jika suatu
balok logam dipanaskan maka akan terdapat perubahan volume. Perubahan
volume ini ialah salah satu contoh dari pemuaian volume.
2.1.2
Pemuaian Zat Cair
Di
dalam zat cair tidak adapemuaian panjang maupun muai luas seperti di dalam
pemuaian zat padat,tetapi didalam pemuaian zat cair terdapat pemuaian ruang atau juga muai volume. Apabila Semakin
tinggi suhu yang diberikan pada suatu zat cair itu maka juga semakin besar muai
volumenya tersebut. Pemuaian zat cair pada masing-masing suatu jenis zat
cair berbeda-beda, akibatnya walaupun pada awalnya volume zat cair tersebut
sama namun setelah dipanaskan volumenya akan menjadi berbeda-beda.
Pemuaian volume zat cair tersebut terkait dengan pemuaian tekanan Disebabkan
karena adanya peningkatan suhu.pemuaian
zat cair akan semakin besar jika kenaikan suhu bertambah besar pemuaian
zat cair dapat dimanfaatkan dalam penggunaan termometer zat cair, biasanya zat
cair yang digunakan adalah raksa atau alkohol.
2.1.3
Pemuaian Pada Gas
Pada gas tidak
dikenal muai panjang dan muai luas, yang ada hanyalah muai volume gas.Pemuaian
Gas Sebagai contoh mobil atau motor yang sedang berjalan di jalan
kemudian ban kendara tersebut meletus. Ban Kendaraan itu meletus
dikarena terjadi suatu pemuaian udara ataupun gas didalam ban tersebut.
Pemuaian itu terjadi disebabkan karena adanya suatu kenaikan suhu
udara di ban kendara diakibat adanya gesekan roda dengan aspal.
Penerapan Konsep Pemuaian Zat dalam
Kehidupan Sehari-Hari.Berikut
ini adalah beberapa contoh penerapannya:
1. pemasangan
kaca jendela
2. pemasangan
sambungan rel kereta api
3. dll
2.2
Perpindahan
Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan
gas. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa
jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan
partikel-partikel zatnya disebut konveksi/aliran.Selain perpindahan kalor
secara konveksi terjadi pada zat cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi
pada gas/udara. Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan
konveksi kalor melalui penghantar air. Kegiatan tersebut juga dapat digunakan
untuk menjelaskan prinsip terjadinya angin darat dan angin laut.
2.2.1
Angin Darat
Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat
ke laut.Penamaan angin biasanya berasal dari mana angin itu berasal.Hal ini
terjadi karena pada malam hari udara di atas laut lebih panas dari udara di
atas darat, sehingga udara di atas laut naik diganti udara di atas darat.Maka
terjadilah aliran udara dari darat ke laut.Angin darat dimanfaatkan oleh para
nelayan menuju ke laut untuk menangkap ikan.
2.2.2
Angin Laut
Angin laut terjadi pada siang hari dan berhembus dari laut
ke darat.Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di atas darat lebih panas
dari udara di atas laut, sehingga udara di atas darat naik diganti udara di
atas laut.Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat.Angin laut
dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke darat atau pantai setelah menangkap
ikan. Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: pada
sistem pendinginan mobil (radiator), pembuatan cerobong asap, dan lemari es.
BAB III
HASIL
PEMBAHASAN
3.1
Alat
dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Termometer
sederhana
2. 2
Balon
3. 1
botol
4. Kain
lap
5. Kompor
6. Wadah
yang berisi air panas
7. Wadah
yang berisi air dingin dan es batu
3.2
Prosedur
Percobaan
3.2.1
Peristiwa pemuaian
1)
Langkah-langkah Percobaan pemuaian
·
letakkan balon kedalam mulut botol,dan
pastikan botol dalam keadaan kering lalu ikat balon dengan kuat agar tidak
terlepas
·
lalu letakan kedua botol tersebut
kedalam wadah yang berisi air bersuhu 50o c dan lihat apa yang
terjadi setelah itu
·
setalah mengetahui hasilnya
lalu,pindahkan kedua botol tersebut kedalam wadah yang berisi air bersuhu 70o
c dan lihat apa yang terjadi pada balon tersebut
·
kemudian pindahkan kedua botol tersebut
kedalam air yang bersuhu 90o c
dan lihat apa yang terjadi
·
dan yang terakhir pindahkan kedua botol
tersebut kedalam wadah yang berisi air dingin atau es dan lihat apa yang
terjadi pada kedua balon tersebut.
3.3
Hasil percobaan

·
ketika botol yang telah ditutup oleh
balon dimasukan kedalam air yang bersuhu 90 0 c dalam waktu 2 menit
maka balon mengembang secara cepat dan semakin membesar seperti gambar disamping.

·
ketika balon
dipindahkan dalam suhu 70 0 c
dalam waktu 2 menit balon tetap mengembang hampir secara sempurna
seperti ketika botol berada dalam suhu 900 c. seperti y
Gambar 3.2. suhu 700c
·
Perubahan
terjadi ketika botol dipindahkan kedalam wadah air yang bersuhu 50 0
C. dapat kita lihat pada gambar disamping
bahwa balon tidak mengembang
secara sempurna dalam waktu 2 menit

Gambar 3.3 suhu 500 c
·
ketika
botol dipindahkan lagi kedalam wadah bersuhu dingin maka balon tidak mengembang
sama sekali dalam waktu sekiar 2 menit,seperti yang ter tera pada gambar
disamping.

Gambar 3.4 suhu dingin/es
·
Perubahan
terjadi ketika botol dipindahkan kedalam wadah air yang bersuhu 50 0
C. dapat kita lihat pada gambar disamping
bahwa balon tidak mengembang secara
sempurna dalam waktu 2 menit

Gambar 3.3 suhu 500 c
·
ketika botol dipindahkan
lagi kedalam wadah bersuhu dingin maka balon tidak mengembang sama sekali dalam
waktu sekiar 2 menit,seperti yang ter tera pada gambar disamping.

Gambar 3.4 suhu dingin/es
2)
Tugas dan
Pertanyaan Akhir pemuaian
1. Jelaskan
apa yang terjadi pada kedua balon tersebut setelah kedua botol dipanaskan.
Jawab :
Balon yang berfunsi sebagai penutup
balon mendaoa tekanan akibat udara yang dipanaskan didalam otol tersebut
sehingga balon mengembang secara sempurna pada suhu 900C, sedikit
mulai mengkerut pada suhum700C,dan hamper tidak mengembang pada suhu
500C.ini disebabkan karana terjadi pemuaian volume setala botol diletakan pada air panas dalam
jangka waktu tertentu.
2. Apakah
Kedua balon mempunyai ukuran besar yang sama ?jelaskan kenapa.
Jawab :
Tidak ukuran balon menjadi berbeda
karena botol memiliki volume yang berbeda akibat waktu pemuaian
3. Dinginkan
kedua botol dengan mencelupkannya kedalam air dingin, kemudian ulangi lagi
percobaan diatas, lalu bandingkan perubahan besar balon setiap selang waktu 1
menit dan jelaskan mengapa.
Jawab :
ketika percobaan diulangi lagi
dalam jangka waktu yang telah dikurangi maka ukuran balon akan berbeda, ketika
pada suhu 900 C balon tetap
mengembang secara baik, tetapi kita suhu air sudah semangki dikurangi aka balon
membuthkan waktu sedikit lama untuk mengembang atau tidak mengembang sama
sekali ini dikarenakan waktu pemuaian yang menyebab kan botol memeliki volume
yang berbeda-beda
4.
Jelaskan hubungan pemuaian udara dengan
tekanan udara dalam balon.
Jawab :
Jika pada udara terjadi pememuaian
maka udara menjadi lebih renggang dan akibatnya tekanannya akan menurun,
sebaliknya jika volume udara menyusut, maka kerapatan udara tersebut menjadi
lebih tinggi dan akibatnya tekanannya akan meningkat.contoh nya seperti kabel
listrik dijalan, pada siang hari dia akan kendur dan malam hari dia akan ketat
kembali.
5.
Buatlah kesimpulan dari kegiatan diatas,
tentang hubungan besar perubahan volume, perubahan suhu dan ukuran botol.
Jawab :
§ Ukuran
botol yang digunakan akan mempengaruhi
perubahan besar volume udara ketika terjadi pemuaian.
§ Apabila
volume udaranya nya besar maka balon tersebut juga mengembang besar.dan Jika volume udaranya rendah maka balon
tersebut tidak terlalu mengemban atau tidak mengembang sama sekali.
§ Semakin
besar suhu air maka semakin besar juga pemuaian yang terjadi di dalam botol.
Jika suhunya rendah/dingin maka akan terjadi penyusutan.
3.2.2
Pengaruh Perubahan Massa Jenis
Pada umum nya benda padat,cair dan gas akan memuai
jika suhunya dinaikan.pemuaian ini akan menyebabkan perubahan volume dan massa
jenis benda .
1.
Jelaskan mengapa asap bergerak ke atas
dan setelah mencapai ketinggian tertentu geraknya berubah menjadi sembarang.
Jawab :
Asap
ialah campuran antara padatan dengan udara. asap ini termasuk dalam golongan koloid
dengan fasa terdispersi padat dalam fase pendispersi gas. dalam asap terdapat
banyak sekali padatan padatan kecil yang terbang sehingga kita melihat asap
menjadi berwarna abu abu. karena udara panas, Asap merupakan hasil
pembakaran,api menyebabkan udara panas. Ketika terkena panas, udara disekitar
api akan memuai(membesar). memuai membuat massa jenis udara menjadi lebih
rendah dari pada udara di sekitarnya. sehingga udara bergerak keatas dan ikut
membawa padatan padatan hasil pembakaran keatas dan terjadilah asap yang
bergerak keatas. terjadinya perbedaan kecepatan naik asap antara bagian tengah
dan tepi kolom menyebabkan gerakan asap yang naik juga akan berubah menjadi
tidak berarturan.
2.
Bagaimana hubungan pemuaian molekul –
molekul udara dengan massa jenis udara, Jelaskan
Jawab :
Bila
udara dipanaskan maka molekul-molekulnya akan bergetar lebih cepat dan
amplitudo getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak antara molekul menjadi
lebih besar dan terjadilah pemuaian sehingga massa jenis udara akan berubah
karena panas.
3.
Pada peristiwa ini, apakah gerak molekul
udara berhubungan dengan massa jenis
Jawab :
Apabila molekul udara
bergerak maka akan mempengaruhi temperature udaranya sehingga apabila massa
jenis udara berubah-rubah akibat temperature udaranya
4.
Apakah peristiwa diatas berhubungan
dengan Hukum Archimedes, jelaskan
Jawab :
Berhubungan, karena
asap tersebut bergerak naik. Selama bergerak naik, asap kehilangan panasnya
melalui radiasi atau pertemuan dengan partikel udara yang ada di sekitarnya.
Ketika suhu asap mendekati suhu udara disekitarnya, komponen – komponen asap
mulai berbalik arah dan menyebar pada ketinggian tertentu.
5.
Mengapa balon udara dengan beberapa
orang penumpang dapat naik ke atas (mengudara) padahal balon udara itu hanya
dilengkapi dengan sejenis kompor gas
Jawab :
Karena api yang berasal
dari kompor gas akan memanaskan udara yang ada di dalam balon sehingga udara
disekitar api akan memuai dan bergerak naik ke atas. Oleh karena itu kita
harus menjaga suhu udara dalam balon
untuk tetap panas agar tidak jatuh kebawah.
6.
Mengapa kapal selam dapat terapung,
melayang dan tenggelam di laut padahal kapal terbuat dari logam yang masa
jenisnya lebih besar dari air. Jelaskan
Jawab :
Didalam kapal selam
terdapat sebuha tangki yang bernama tangki basalt. Seperti hokum
Archimedes.proses kerja nya adalah keaka kapal akan turun kebawah laut (
menyelam) katup basalt akan dibuka sehingga air akan masuk dan membuat berat
kapal bertambah,dan jika ingin naik kepermukaan maka air dalam katu basalt akan
dibuang sehingga kapal naik kepermukaan
7.
Jelaskan, bagaimana cara kerja galangan
kapal dapat menaikkan kapal laut yang begitu besar ketika kapal tersebut harus
masuk dok untuk mendapat perbaikan
Jawab :
Apabila kapal ingin
dianaikan maka galangan kapal akan ditenggelam kan terlebih dahulu,dan kapal
dimasukan. Lalu galangan kapal diangakat atau diapungkan dengan cara memasukan
dan mengeluarkan air lait pada ruang cadangan.
3.2.3
Termometer Sederhana

Gambar
3.5 contoh thermometer sederhana
Termometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan
suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang
dan meter yang berarti untuk mengukur. Satuan Internasional (SI) dari
kalor adalah Joule. Satuan lain kalor adalah kalori. Satu kalori yaitu besarnya
kalor yang diserap 1 gram air sehingga suhunya naik 1 ⁰C. Nilai tara kalor mekanik ; 1 joule = 0,24 kalori 1
kalori = 4,2 Joule.
Prinsip kerja
termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air
raksa namun ada juga termometer alkohol. Untuk membuat sebuah termometer,
khususnya termometer zat cair, hal yang perlu diperhatikan adalah prinsip kerja
termometer tersebut, yaitu bekerja berdasarkan pemuaian zat cair. Untuk itu,
perlu memilih zat cair yang peka terhadap perubahan suhu, yaitu cepat memuai
bila terkena panas dari benda yang diukur suhunya. Umumnya, zat cair yang
mengisi termometer adalah raksa.
Macam
termometer menurut Wirjosoemarto, 2003 adalah termometer badan,
termometer batang, termometer max-min, termometer tanah dan termohigrometer.
Untuk
membuat termometer sederhana, kita bisa merangkai dengan alat yang simpel. Pipa
plastic berbentuk U di tempelkan pada papan berskaladan didalam pipa tersebut
terdapat air yang memiliki ketinggian yang sama antara pipa kiri dan pipa
kanan..Kedua ujung pipa dihubungkan pada tutup botol yang sudah dilubangi.Botol
sebelah kiri dicat warna hitam karena cepat menyerap panas dan pastikan tidak
ada kebocoran udara pada sambungan pipa dengan botol.dan ketika melakukan praktikum
kita tidak boleh menekan terlalu kuat pada bagian badan botol karena dapat
mempengaruhi ukuran nya.
1) Ketika
tinggi kolom air pada kiri dan kanan sudah diusahakan sama, maka catatlah
ketinggian kolom air pipa kanan itu dan nyatakan tinggi awaltersebut sebagai ho=…..
,kemudian secara bersamaan catat suhu ruang ketika itu sebagai suhu awal to=…..
Jawab :
ho = 0 to = 27oC
2) Panaskan
udara dalam botol dengan menempelkan kedua telapak tangan pada botol dan amati
kenaikan tinggi air pada pipa kanan secara seksama. Catat kenaikan tinggi air
pada tabel berikut untuk setiap selang waktu 4 menit.
Tabel3.1 Data Pengamatan
No.
|
Selang
Waktu
|
Ketinggian
Air (mm)
|
1.
|
1
menit
|
4,2
cm
|
2.
|
2
menit
|
4,3
cm
|
3.
|
3
menit
|
4,4
cm
|
4.
|
4
menit
|
4,5
cm
|
5.
|
5
menit
|
4,6
cm
|
Apakah kenaikan tinggi air, sama
untuk setiap selang waktu yang sama ?.dan jelaskan alasannya.
Jawab :
Tidak, air akan naik jika suhu nya
meningkat.apabila suhu telapak tangan normal maka ketinggian air tetap, tetapi
jika tangan dipanskan maka air akan terus naik.
3) Hentikan
pemanasan dengan melepaskan tangan dari botol dan catat tinggi kenaikan kolom
air pada kanan sebagai ht = …. dan secara bersamaan ukur suhu
telapak tangan dengan menggengam termometer selama 3 – 4 menit dan catat
sebagai tt = ……
Jawab :
ht = 4,6 cm tt = 37oC
4) Karena
kenaikan tinggi kolom air disebabkan kenaikan suhu udara maka kita dapat
membuat kalibrasi skala yaitu perubahan tinggi air ht– homenjadi skala perubahan suhu tt – to.Dengan
asumsi bahwa ketinggian air setara dengan kenaikan suhu udara atau ht
tt
dan ho
to
maka interval
tinggi kenaikan kolom air dapat dikonversi menjadi interval tinggi kenaikan
suhu udara.


5) Jika
suhu ruang to = 30oC dan suhu tangan (badan) tt
= 36oC maka skala suhu lain dapat diperolehdengan cara membagi
tinggi kolom air dengan bagian yang sama antara 30 dan 36. Seterusnya
skala-skala berikut dapat di tentukan dengan membuat jarak interval yang sama.
Dengan demikian kita sudah dapat membuat sebuah“Termometer” sederhana.
6) Jika
diperkirakan hasil pengukuran dengan menggunakan termometer sederhana ini
kurang akurat, jelaskan apa saja sumber – sumber kesalahan yang dapat
menyebabkan hasil pengukuran yang kurang akurat tersebut.
Jawab :
Kesalahan yang memungkinkan adalah
bocornya udara yang ada di sambungan antara pipa dengan botol, atau kesalahan
ketika meletakkan tangan di botol yang warna hitam. Kesalahan lain juga bisa
berupa ketidakseimbangan air di pipa U.
7) Dengan
membandingkan cara kerja termometer sederhana yang telah dibuat, jelaskan
bagaimana prinsip kerja termometer air raksa dan termometer alkohol yang umum
digunakan di laboratorium.
Jawab :
Prinsip kerja kedua termometer tersebut
sama, karena sama-sama terdiri dari tabung kaca dan terdapat alkohol atau air
raksa di bagian tengah tabung. Ketika suhunya naik, alkohol atau air raksa akan
memuai sehingga panjang kolom alkohol atau air raksa akan bertambah tergantung
suhunya. ketika suhunya berkurang maka kolom tersebut akan menurun.
8) Buatlah
uraian berupa kesimpulan tentang termometer sederhana yang telah saudara buat.
Jawab :
·
Termometer Sederhana merupakan alat yang
praktis untuk mengukur suhu tubuh.tetapi kurang efektif.
·
Pada pipa U di sebelah kanan jika suhu
bertambah maka air akan naik dan jika suhu berkurang maka air akan menurun.
·
Pembuatan nya tidak mengeluarkan biaya
yang banyak dan dapat memanfaatkan barang barang bekas
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pemuaian ialah bertambahnya suatu
ukuran benda diakibatkan adanya kenaikan suhu zat tersebut.Pemuaian
tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat, cair, dan juga gas.Besarnya
pemuaian zat tersebut sangat tergantung pada ukuran benda pertamanya, kenaikan
suhu dan juga jenis zat.Termometer Sederhana merupakan alat yang praktis untuk
mengukur suhu tubuh.Untuk merakit termometer sederhana membutuhkan alat yang
sederhana atau simpel dan mengeluarkan biaya yang sedikit. Pada pipa U di
sebelah kanan jika suhu bertambah maka air akan naik dan jika suhu berkurang
maka air akan menurun.
4.2
Saran
Pengukuran yang dilakukan mungkin kurang
akurat, jadi untuk lebih memahami maka ketika melakukan pecobaan ada yang
mendampingi baik itu aslab atau lainnya
DAFTAR
PUSTAKA
Komarudin,Thamrin.2016.Fisika Geografi.Banda Aceh.Team
Lab.Geografi.
comdiakses
pada tanggal 11 november 2016).
Supritia.2014.laporan thermometer sederehnaa (0nline)
(http://yayhapink.blogspot.co.id
diakses
pada tanggal 12 november 2016).
Comments
Post a Comment