laporan pemuaian dan perpindahan panas konveksi 2016



LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA GEOGRAFI
“Pemuaian dan Perpindahan Panas Konveksi”


disusun oleh
ROHIL AL AZIZAH
1606101040010







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
2016

 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Hampir pada sebagian besar zat akan dapat memuai jika dipanaskan dan juga akan menyusut apabila didinginkan. Terjadinya suatu Pemuaian tersebut apabila suatu zat dipanaskan maka molekul-molekul tersebut akan bergetar lebih cepat dan juga amplitude getaran akan bertambah besar, akibatnya ialah jarak antara molekul benda tersebut menjadi lebih besar dan terjadilah suatu pemuaian.Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat banyak sekali hal-hal yang terjadi berkaitan dengan pemuaian  suatu benda Misalnya pada suatu hari yang panas, kawat-kawat listrik atau kawat telepon yang bergantung pada tiangnya akan bergantung kendur.Tetapi sebaliknya pada hari yang dingin.Pemuaian ialah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan adanya kenaikan suhu zat tersebut.Pemuaian tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat, cair, dan juga gas. Besarnya pemuaian zat tersebut sangat tergantung pada ukuran benda pertamanya, kenaikan suhu dan juga jenis zat.Pemuaian terdiri dari beberapa jenis yaitu pemuaian zat padat,zat cair dan gas perpindahan kalor secara konveksi dapat menjelaskan terjadinya angin darat dan angin laut.dimana peristiwa tersebut terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut.perpindahan kalor diikutu oleh perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair,ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas.

1.2              Tujuan Percobaan
Tujuan dari Praktikum ini adalah agar mahasiswa di harapkan dapat :
a.       Mengamati efek pemuaian udara terhadap perubahan volume dan perubahan tekanan udara melalui penggunaan media sederhana
b.      Mengukur besar perubahan volume udara karena peristiwa pemuaian
c.       Menggunakan prinsip pemuaian udara untuk merancang sebuah alat thermometer sederhana
d.      Agar mahasiswa bisa mengunakan prinsip ini didalam kehidupan sehari-hari

1.3              Manfaat Percobaan
a.       Dapat mengetahui cara suatu benda  dapat melakukan pememuaian
b.      Thermometer sederhana mempermudah mengukur suhu jika dilingkungan kita tidak ada termometer, disamping itu pula pembuatan thermometer sederhana ini dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa.

1.4              Tempat dan Waktu
Percobaan dilakukan pada hari senin, 7 november 2016 pukul 11 :00 WIB dilaboratorium  FKIP UNSYIAH pendidikan geografi.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1              Pemuaian
            Pemuaian ialah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan adanya kenaikan suhu zat tersebut.Pemuaian tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat, cair, dan juga gas.Besarnya pemuaian zat tersebut sangat tergantung pada ukuran benda pertamanya, kenaikan suhu dan juga jenis zat.
                                                     
2.1.1        Pemuaian Zat Padat
Alat yang digunakan untuk dapat mengetahui  suatu pemuaian zat padat adalah  muschen broek. Dengan melakukan  praktikum  ini kita dapat mengetahui bahwa pemuaian zat padat akan terjadi jika suhu dinaikkan dan agar praktikum dapat menentukan besar pemuaian zat padat pada logam yang jenis bahannya berbeda namun memiliki ukuran yang sama jika suhunya dinaikkan.Didalam suatu eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir pada semua benda padat jika dipanaskan akan mengalami suatu perubahan panjang, luas dan juga volume.Pemuaian panjang suatu benda tersebut dipengaruhi oleh adanya panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan juga tergantung pada jenis benda.Pemuaian Luas Jika yang dipanaskan ialah suatu lempeng atau juga plat tipis maka plat itu akan mengalami suatu pemuaian di panjang dan juga lebarnya. Dengan hal tersebut lempeng akan mengalami suatu pemuaian luas atau juga pemuaian bidang.Pemuaian Volume jika suatu balok logam dipanaskan maka akan terdapat perubahan volume. Perubahan volume ini ialah salah satu contoh dari pemuaian volume.
2.1.2        Pemuaian Zat Cair
Di dalam zat cair tidak adapemuaian panjang maupun muai luas seperti di dalam pemuaian zat padat,tetapi didalam pemuaian zat cair terdapat pemuaian  ruang atau juga muai volume. Apabila Semakin tinggi suhu yang diberikan pada suatu zat cair itu maka juga semakin besar muai volumenya tersebut. Pemuaian zat cair pada masing-masing suatu jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun pada awalnya volume zat cair tersebut sama namun setelah dipanaskan volumenya akan menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair tersebut terkait dengan pemuaian tekanan Disebabkan karena adanya peningkatan suhu.pemuaian  zat cair akan semakin besar jika kenaikan suhu bertambah besar pemuaian zat cair dapat dimanfaatkan dalam penggunaan termometer zat cair, biasanya zat cair yang digunakan adalah raksa atau alkohol.
2.1.3        Pemuaian Pada Gas
Pada gas tidak dikenal muai panjang dan muai luas, yang ada hanyalah muai volume gas.Pemuaian Gas Sebagai contoh mobil atau motor yang sedang berjalan di jalan kemudian ban kendara tersebut meletus. Ban Kendaraan itu meletus dikarena terjadi suatu pemuaian udara ataupun gas didalam ban tersebut. Pemuaian itu terjadi disebabkan karena adanya suatu kenaikan suhu udara di ban kendara diakibat adanya gesekan roda dengan aspal.
Penerapan Konsep Pemuaian Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari.Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya:
1.      pemasangan kaca jendela
2.      pemasangan sambungan rel kereta api
3.      dll

2.2              Perpindahan Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut konveksi/aliran.Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi kalor melalui penghantar air. Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip terjadinya angin darat dan angin laut.

2.2.1        Angin Darat
Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat ke laut.Penamaan angin biasanya berasal dari mana angin itu berasal.Hal ini terjadi karena pada malam hari udara di atas laut lebih panas dari udara di atas darat, sehingga udara di atas laut naik diganti udara di atas darat.Maka terjadilah aliran udara dari darat ke laut.Angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan menuju ke laut untuk menangkap ikan. 

2.2.2        Angin Laut
Angin laut terjadi pada siang hari dan berhembus dari laut ke darat.Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di atas darat lebih panas dari udara di atas laut, sehingga udara di atas darat naik diganti udara di atas laut.Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat.Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke darat atau pantai setelah menangkap ikan. Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: pada sistem pendinginan mobil (radiator), pembuatan cerobong asap, dan lemari es.

BAB III
HASIL PEMBAHASAN
3.1              Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Termometer sederhana
2.      2 Balon
3.      1 botol
4.      Kain lap
5.      Kompor
6.      Wadah yang berisi air panas
7.      Wadah yang berisi air dingin dan es batu

3.2              Prosedur Percobaan

3.2.1        Peristiwa pemuaian
1)        Langkah-langkah Percobaan pemuaian
·           letakkan balon kedalam mulut botol,dan pastikan botol dalam keadaan kering lalu ikat balon dengan kuat agar tidak terlepas
·           lalu letakan kedua botol tersebut kedalam wadah yang berisi air bersuhu 50o c dan lihat apa yang terjadi setelah itu
·           setalah mengetahui hasilnya lalu,pindahkan kedua botol tersebut kedalam wadah yang berisi air bersuhu 70o c dan lihat apa yang terjadi pada balon tersebut
·           kemudian pindahkan kedua botol tersebut kedalam air yang bersuhu 90o c  dan lihat apa yang terjadi
·           dan yang terakhir pindahkan kedua botol tersebut kedalam wadah yang berisi air dingin atau es dan lihat apa yang terjadi pada kedua balon tersebut.

3.3              Hasil percobaan
·         ketika botol yang telah ditutup oleh balon dimasukan kedalam air yang bersuhu 90 0 c dalam waktu 2 menit maka balon mengembang secara cepat dan semakin membesar seperti  gambar disamping.





Gambar 3.1 suhu 900 c
·         ketika balon dipindahkan dalam suhu 70 0 c  dalam waktu 2 menit balon tetap mengembang hampir secara sempurna seperti ketika botol berada dalam suhu 900 c. seperti y






Gambar 3.2. suhu 700c


·         Perubahan terjadi ketika botol dipindahkan kedalam wadah air yang bersuhu 50 0 C. dapat kita lihat pada gambar disamping  bahwa balon  tidak mengembang secara sempurna dalam waktu 2 menit






Gambar 3.3 suhu 500 c
·         ketika botol dipindahkan lagi kedalam wadah bersuhu dingin maka balon tidak mengembang sama sekali dalam waktu sekiar 2 menit,seperti yang ter tera pada gambar disamping.





Gambar 3.4 suhu dingin/es

·         Perubahan terjadi ketika botol dipindahkan kedalam wadah air yang bersuhu 50 0 C. dapat kita lihat pada gambar disamping  bahwa balon  tidak mengembang secara sempurna dalam waktu 2 menit






Gambar 3.3 suhu 500 c
·         ketika botol dipindahkan lagi kedalam wadah bersuhu dingin maka balon tidak mengembang sama sekali dalam waktu sekiar 2 menit,seperti yang ter tera pada gambar disamping.





Gambar 3.4 suhu dingin/es



2)        Tugas dan Pertanyaan Akhir  pemuaian
1.      Jelaskan apa yang terjadi pada kedua balon tersebut setelah kedua botol dipanaskan.
Jawab :
Balon yang berfunsi sebagai penutup balon mendaoa tekanan akibat udara yang dipanaskan didalam otol tersebut sehingga balon mengembang secara sempurna pada suhu 900C, sedikit mulai mengkerut pada suhum700C,dan hamper tidak mengembang pada suhu 500C.ini disebabkan karana terjadi pemuaian volume  setala botol diletakan pada air panas dalam jangka waktu tertentu.
2.      Apakah Kedua balon mempunyai ukuran besar yang sama ?jelaskan kenapa.
Jawab :
Tidak ukuran balon menjadi berbeda karena botol memiliki volume yang berbeda akibat waktu pemuaian
3.      Dinginkan kedua botol dengan mencelupkannya kedalam air dingin, kemudian ulangi lagi percobaan diatas, lalu bandingkan perubahan besar balon setiap selang waktu 1 menit dan jelaskan mengapa.
Jawab :
ketika percobaan diulangi lagi dalam jangka waktu yang telah dikurangi maka ukuran balon akan berbeda, ketika pada suhu 900 C  balon tetap mengembang secara baik, tetapi kita suhu air sudah semangki dikurangi aka balon membuthkan waktu sedikit lama untuk mengembang atau tidak mengembang sama sekali ini dikarenakan waktu pemuaian yang menyebab kan botol memeliki volume yang berbeda-beda
4.      Jelaskan hubungan pemuaian udara dengan tekanan udara dalam balon.
Jawab :
Jika pada udara terjadi pememuaian maka udara menjadi lebih renggang dan akibatnya tekanannya akan menurun, sebaliknya jika volume udara menyusut, maka kerapatan udara tersebut menjadi lebih tinggi dan akibatnya tekanannya akan meningkat.contoh nya seperti kabel listrik dijalan, pada siang hari dia akan kendur dan malam hari dia akan ketat kembali.
5.      Buatlah kesimpulan dari kegiatan diatas, tentang hubungan besar perubahan volume, perubahan suhu dan ukuran botol.
Jawab :
§  Ukuran botol yang digunakan akan  mempengaruhi perubahan besar volume udara ketika terjadi pemuaian.
§  Apabila volume udaranya nya besar maka balon tersebut juga mengembang besar.dan  Jika volume udaranya rendah maka balon tersebut tidak terlalu mengemban atau tidak mengembang sama sekali.
§  Semakin besar suhu air maka semakin besar juga pemuaian yang terjadi di dalam botol. Jika suhunya rendah/dingin maka akan terjadi penyusutan.

3.2.2        Pengaruh Perubahan Massa Jenis
Pada umum nya benda padat,cair dan gas akan memuai jika suhunya dinaikan.pemuaian ini akan menyebabkan perubahan volume dan massa jenis benda .
1.         Jelaskan mengapa asap bergerak ke atas dan setelah mencapai ketinggian tertentu geraknya berubah menjadi sembarang.
Jawab :
Asap ialah campuran antara padatan dengan udara. asap ini termasuk dalam golongan koloid dengan fasa terdispersi padat dalam fase pendispersi gas. dalam asap terdapat banyak sekali padatan padatan kecil yang terbang sehingga kita melihat asap menjadi berwarna abu abu. karena udara panas, Asap merupakan hasil pembakaran,api menyebabkan udara panas. Ketika terkena panas, udara disekitar api akan memuai(membesar). memuai membuat massa jenis udara menjadi lebih rendah dari pada udara di sekitarnya. sehingga udara bergerak keatas dan ikut membawa padatan padatan hasil pembakaran keatas dan terjadilah asap yang bergerak keatas. terjadinya perbedaan kecepatan naik asap antara bagian tengah dan tepi kolom menyebabkan gerakan asap yang naik juga akan berubah menjadi tidak berarturan.
2.         Bagaimana hubungan pemuaian molekul – molekul udara dengan massa jenis udara, Jelaskan
Jawab :
Bila udara dipanaskan maka molekul-molekulnya akan bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak antara molekul menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian sehingga massa jenis udara akan berubah karena panas.
3.         Pada peristiwa ini, apakah gerak molekul udara berhubungan dengan massa jenis
Jawab :
Apabila molekul udara bergerak maka akan mempengaruhi temperature udaranya sehingga apabila massa jenis udara berubah-rubah akibat temperature udaranya
4.         Apakah peristiwa diatas berhubungan dengan Hukum Archimedes, jelaskan
Jawab :
Berhubungan, karena asap tersebut bergerak naik. Selama bergerak naik, asap kehilangan panasnya melalui radiasi atau pertemuan dengan partikel udara yang ada di sekitarnya. Ketika suhu asap mendekati suhu udara disekitarnya, komponen – komponen asap mulai berbalik arah dan menyebar pada ketinggian tertentu.
5.         Mengapa balon udara dengan beberapa orang penumpang dapat naik ke atas (mengudara) padahal balon udara itu hanya dilengkapi dengan sejenis kompor gas
Jawab :
Karena api yang berasal dari kompor gas akan memanaskan udara yang ada di dalam balon sehingga udara disekitar api akan memuai dan bergerak naik ke atas. Oleh karena itu kita harus  menjaga suhu udara dalam balon untuk tetap panas agar tidak jatuh kebawah.
6.         Mengapa kapal selam dapat terapung, melayang dan tenggelam di laut padahal kapal terbuat dari logam yang masa jenisnya lebih besar dari air. Jelaskan
Jawab :
Didalam kapal selam terdapat sebuha tangki yang bernama tangki basalt. Seperti hokum Archimedes.proses kerja nya adalah keaka kapal akan turun kebawah laut ( menyelam) katup basalt akan dibuka sehingga air akan masuk dan membuat berat kapal bertambah,dan jika ingin naik kepermukaan maka air dalam katu basalt akan dibuang sehingga kapal naik kepermukaan
7.         Jelaskan, bagaimana cara kerja galangan kapal dapat menaikkan kapal laut yang begitu besar ketika kapal tersebut harus masuk dok untuk mendapat perbaikan
Jawab :
Apabila kapal ingin dianaikan maka galangan kapal akan ditenggelam kan terlebih dahulu,dan kapal dimasukan. Lalu galangan kapal diangakat atau diapungkan dengan cara memasukan dan mengeluarkan air lait pada ruang cadangan.









3.2.3        Termometer Sederhana
Gambar 3.5 contoh thermometer sederhana
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Satuan Internasional (SI) dari kalor adalah Joule. Satuan lain kalor adalah kalori. Satu kalori yaitu besarnya kalor yang diserap 1 gram air sehingga suhunya naik 1 C. Nilai tara kalor mekanik ; 1 joule = 0,24 kalori 1 kalori = 4,2 Joule.
Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa namun ada juga termometer alkohol. Untuk membuat sebuah termometer, khususnya termometer zat cair, hal yang perlu diperhatikan adalah prinsip kerja termometer tersebut, yaitu bekerja berdasarkan pemuaian zat cair. Untuk itu, perlu memilih zat cair yang peka terhadap perubahan suhu, yaitu cepat memuai bila terkena panas dari benda yang diukur suhunya. Umumnya, zat cair yang mengisi termometer adalah raksa.
Macam termometer menurut Wirjosoemarto, 2003 adalah  termometer badan, termometer batang, termometer max-min, termometer tanah dan termohigrometer.
Untuk membuat termometer sederhana, kita bisa merangkai dengan alat yang simpel. Pipa plastic berbentuk U di tempelkan pada papan berskaladan didalam pipa tersebut terdapat air yang memiliki ketinggian yang sama antara pipa kiri dan pipa kanan..Kedua ujung pipa dihubungkan pada tutup botol yang sudah dilubangi.Botol sebelah kiri dicat warna hitam karena cepat menyerap panas dan pastikan tidak ada kebocoran udara pada sambungan pipa dengan botol.dan ketika melakukan praktikum kita tidak boleh menekan terlalu kuat pada bagian badan botol karena dapat mempengaruhi ukuran nya.

1)      Ketika tinggi kolom air pada kiri dan kanan sudah diusahakan sama, maka catatlah ketinggian kolom air pipa kanan itu dan nyatakan tinggi awaltersebut sebagai ho=….. ,kemudian secara bersamaan catat suhu ruang ketika itu sebagai suhu awal to=…..
Jawab :
ho = 0         to = 27oC
2)      Panaskan udara dalam botol dengan menempelkan kedua telapak tangan pada botol dan amati kenaikan tinggi air pada pipa kanan secara seksama. Catat kenaikan tinggi air pada tabel berikut untuk setiap selang waktu 4 menit.

Tabel3.1  Data Pengamatan
No.
Selang Waktu
Ketinggian Air (mm)
1.
1 menit
4,2 cm
2.
2 menit
4,3 cm
3.
3 menit
4,4 cm
4.
4 menit
4,5 cm
5.
5 menit
4,6 cm
Apakah kenaikan tinggi air, sama untuk setiap selang waktu yang sama ?.dan jelaskan alasannya.
Jawab :
Tidak, air akan naik jika suhu nya meningkat.apabila suhu telapak tangan normal maka ketinggian air tetap, tetapi jika tangan dipanskan maka air akan terus naik.
3)      Hentikan pemanasan dengan melepaskan tangan dari botol dan catat tinggi kenaikan kolom air pada kanan sebagai ht = …. dan secara bersamaan ukur suhu telapak tangan dengan menggengam termometer selama 3 – 4 menit dan catat sebagai tt = ……
Jawab :
ht = 4,6 cm     tt = 37oC
4)      Karena kenaikan tinggi kolom air disebabkan kenaikan suhu udara maka kita dapat membuat kalibrasi skala yaitu perubahan tinggi air ht– homenjadi skala perubahan suhu tt – to.Dengan asumsi bahwa ketinggian air setara dengan kenaikan suhu udara atau ht tt dan hoto  maka interval tinggi kenaikan kolom air dapat dikonversi menjadi interval tinggi kenaikan suhu udara.
5)      Jika suhu ruang to = 30oC dan suhu tangan (badan) tt = 36oC maka skala suhu lain dapat diperolehdengan cara membagi tinggi kolom air dengan bagian yang sama antara 30 dan 36. Seterusnya skala-skala berikut dapat di tentukan dengan membuat jarak interval yang sama. Dengan demikian kita sudah dapat membuat sebuah“Termometer” sederhana.
6)      Jika diperkirakan hasil pengukuran dengan menggunakan termometer sederhana ini kurang akurat, jelaskan apa saja sumber – sumber kesalahan yang dapat menyebabkan hasil pengukuran yang kurang akurat tersebut.
Jawab :
Kesalahan yang memungkinkan adalah bocornya udara yang ada di sambungan antara pipa dengan botol, atau kesalahan ketika meletakkan tangan di botol yang warna hitam. Kesalahan lain juga bisa berupa ketidakseimbangan air di pipa U.

7)      Dengan membandingkan cara kerja termometer sederhana yang telah dibuat, jelaskan bagaimana prinsip kerja termometer air raksa dan termometer alkohol yang umum digunakan di laboratorium.
Jawab :
Prinsip kerja kedua termometer tersebut sama, karena sama-sama terdiri dari tabung kaca dan terdapat alkohol atau air raksa di bagian tengah tabung. Ketika suhunya naik, alkohol atau air raksa akan memuai sehingga panjang kolom alkohol atau air raksa akan bertambah tergantung suhunya. ketika suhunya berkurang maka kolom tersebut akan menurun.
8)      Buatlah uraian berupa kesimpulan tentang termometer sederhana yang telah saudara buat.
Jawab :
·         Termometer Sederhana merupakan alat yang praktis untuk mengukur suhu tubuh.tetapi kurang efektif.
·         Pada pipa U di sebelah kanan jika suhu bertambah maka air akan naik dan jika suhu berkurang maka air akan menurun.
·         Pembuatan nya tidak mengeluarkan biaya yang banyak dan dapat memanfaatkan barang barang bekas




BAB IV
PENUTUP
4.1              Kesimpulan
Pemuaian ialah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan adanya kenaikan suhu zat tersebut.Pemuaian tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat, cair, dan juga gas.Besarnya pemuaian zat tersebut sangat tergantung pada ukuran benda pertamanya, kenaikan suhu dan juga jenis zat.Termometer Sederhana merupakan alat yang praktis untuk mengukur suhu tubuh.Untuk merakit termometer sederhana membutuhkan alat yang sederhana atau simpel dan mengeluarkan biaya yang sedikit. Pada pipa U di sebelah kanan jika suhu bertambah maka air akan naik dan jika suhu berkurang maka air akan menurun.
4.2              Saran
Pengukuran yang dilakukan mungkin kurang akurat, jadi untuk lebih memahami maka ketika melakukan pecobaan ada yang mendampingi baik itu aslab atau lainnya


DAFTAR PUSTAKA
Komarudin,Thamrin.2016.Fisika Geografi.Banda Aceh.Team Lab.Geografi.
Arifin.samsudin.2016.pengertian jenis dan penerapan konsep(http://www.samsularifin
comdiakses pada tanggal 11 november 2016).
Supritia.2014.laporan thermometer sederehnaa (0nline) (http://yayhapink.blogspot.co.id
diakses pada tanggal 12 november 2016).


Comments

Popular posts from this blog

ALAT UKUR DASAR LISTRIK 2016

laporan praktikum kartografi menyalin peta

laporan praktikum fisika geografi lensa cembun