laporan praktikum kartografi proyeksi peta
LAPORAN
PRAKTIKUM KARTOGRAFI
PROYEKSI
PETA
Tujuan
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kartografi
Disusun
oleh
ROHIL AL AZIZAH
1606101040010
Dosen
pembimbing
M. OKTA RIDHA M, S.Pd., M.Pd
198810142014041001
(Unit
02)

JURUSAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
2018
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat rahmad dan
karuniaNya semata sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan laporan
praktikum kartografi yang berjudul “PROYEKSI
PETA” dengan tepat waktu.
Penyusunan
laporan praktikum kartografi ini adalah untuk memenuhi tugas harian di
Universitas syiah kuala Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Penyusunan
laporan ini dapat terlaksana dengan baik.Walaupun di dalam penyusunan nya
terdapat banyak suka duka yang telah dilewati, tetapi berkat bantuan
dari berbagai pihak makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu.Untuk itu pada kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak
M. Okta Ridha M, S.Pd., M.Pdselaku dosen pembimbing dan semua asisten
laboratorium yang telah banyak memberikan masukan ilmu dan berbagai
kritikan yang telah banyak memotivasi kami untuk menjadi lebih baik lagi dan
tidak lupa pula teman teman sekalian yang telah banyak membantu memberikan
semangat untuk segera menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Semoga laporan praktikum kartografi ini dapat memberikan Banyak
manfaat bagi orang lain dan dapat pula menjadi referensi
sumber ilmu.Tetapi seperti yang kita ketahui tidak ada yang sempurna masih
banyak kekurangan didalam laporan yang telah saya susun,oleh karena itu penulis
berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran untuk makalah
ini.Akhir kata saya mengucapkan terimakasih.
Banda Aceh, 22 April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.
Latar Belakang 1
1.2.
Rumusan Masalah 1
1.3.
Tujuan dan Manfaat Praktikum 1
BAB II LANDASAN TEORI 3
2.1. Teori
Dasar 3
2.2. Waktu,Hari
dan Tempat Praktikum 6
2.3. Alat
dan Bahan 6
2.4. Prosedur
Kerja 6
BAB III PEMBAHASAN 8
3.1.
Analisis Hasil Praktikum 8
3.2.
Kemudahan dan Kelebihan 8
BAB IV PENUTUP 10
4.1. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Gambar
peta pemandu (giude map).
2.
Gambar salinan peta pemandu (giude map) dikertas kalkir.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pengetahuan tenttang
bentuk bumi berbentuk seperti bola sudah kita dapat kan dari Sekolah Dasar (SD)
walaupun belakangan ini bebrapa kelompok menhklaim bahwa bumi itu datar tetapi
itu belum bisa dibuktikan secara ilmiah, oleh karena itu kita akan membahas
tentang suatu sistem pemindahan dari bentuk permukaan lengkung atau bola pada
suatu bidang datar yang dapat kita sebut sebagai proyeksi peta. Di dalam
proyeksi peta harus mengikuti beberapa ketentuan seperti melihat bentuk, luas
dan jarak.
Proyeksi peta ini
bertujuan untuk memperkecil kesalahan dalam penggambaran bidang lengkung ke
bidang datar.proyeksi peta sendiri memiliki beberapa jenis yang akan dijelaskan
didalam laporan ini. Untuk menggambarkan seluruh ketampakan permukaan bumi
tanpa penyimpangan (distorsi), maka peta harus digambarkan dalam bentuk bola
yang disebut dengan globe. Peta yang digambar pada bidang datar tidak dapat
secara akurat menggambarkan seluruh permukaan bumi, kecuali hanya untuk
menggambarkan daerah dalam areal yang lebih sempit. Oleh karena nya untuk
menggambar sebagian permukaan bumi tanpa penyimpangan, maka dilakukan kegiatan
proyeksi.
1.2.
Tujuan
dan Manfaat Praktikum
1.2.1. Tujuan
1. Mahasiswa
mampu mengenali macam-macam proyeksi.
2. Mahasiswa
mampu menggambarkan macam-macam proyeksi peta.
3. Mahasiswa
mampu membedakan jenis-jenis proyeksi peta.
4. Mahasiswa
akan memiliki keterampilan lain didalam bidang kartografi seperti sudah dapat
menggambarkan setiap jenis proyeksi peta.
5. Agar
mahasiswa menadapatkan referensi ilmu tentang proyeksi peta secara mendetail.
6. Agar
mahasiswa dapat mempraktekan/mengajarkan cara proyeksi peta yang benar kepada
siswa disekolah.
1.2.2. Manfaat
1. Mahasiswa
dapat mempraktekan teori proyeksi peta dengan membuat nya secara langsung di
laboratorium.
2. Mahasiswa
dapat membedakan cara pembuatan masing-masing proyeksi peta.
3. Mahasiswa
secara tidak langsung lebih memahami tentang bentuk bumi dari atlas pada saat
proses proyeksi peta ke kertas kalkir.
.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1.
Teori
Dasar
2.1.1. Pengertian Proyeksi Peta
Proyeksi adalah cara penggambaran
garis-garis meredian dan paralel dari globe ke dalam bidang datar. Contoh
sederhana pembuatan peta dengan menggunakan proyeksi adalah seperti pada
mengelupas buah jeruk, kemudia kulit jeruk tersebut kita lembarkan.
Di dalam melakukan
kegiatan proyeksi peta, ada beberapa hal yang tidak boleh terabaikan, yaitu :
1.
Peta harus equivalen, yaitu peta harus
sesuai dengan luas sebenarnya dipermukaan bumi setelah dikalikan dengan skala.
2.
Peta harus equidistan, yaitu peta harus
mempunyai jarak-jarak yang sama dengan jarak sebenarnya dipermukaan bumi
setelah dikalikan dengan skala.
3.
Peta harus konform, yaitu bentuk-bentuk
atau sudut-sudut pada peta harus dipertahankan sesuai dengan bentuk sebenarnya
dipermukaan.
Beberapa
ketentuan umum dalam proyeksi peta, adalah sebagai berikut :
1. Bentuk
yang diubah harus tetap.
2. Luas
permukaan yang diubah harus tetap.
3. Jarak
antar satu titik dengan titik lainn diats permukaan yang diubah harus tetap.
4. Sebuah
peta yang diubah tidak mengalami penyimpangan arah.
Memenuhi keempat syarat
tersebut dalam mengubah bidang lengkung ke bidang lengkung menjadi sebuah
bidang datar adalah hal yang tidak mungkin. Apabila suatu syarat dapat
dipenuhi, harus mengorbankan syarat lain nya. Karena itu, untuk dapat membuat
rangka peta yang meliputi beberapa
bagian muka bumi, kita harus mengadakan kompromi diantara keempat syarat
tersebut. Akibatnya muncullah berbagai proyeksi peta, setiap proyeksi memilii
kebaikan dan kelemahan.
2.1.2. Jenis-Jenis Proyeksi Peta
Menurut bidang proyeksi nya, proyeksi peta dibagi
menajdi 3 yaitu :
1. Proyeksi
Azimutal (zenithal projection)
Adalah proyeksi yang menggunakan
bidang datar sebagau bidang proyeksi nya. Proyeksi ini menyinggung bola bumii
dan berpusat pada satu titik. Ciri-ciri proyeksi Azimuthal :
a. Garis-garis
bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.
b. Garis
lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris mengelilingi kutub.
c. Sudut
antara garis bujur yanng satu dengan yang lain nya pada peta besarnya sama.
d. Seluruh
permukaan bumi jika digambarkan dengan proyekksi ini akan berbentuk lingkaran.
Proyeksi
Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
a. Proyeksi
Azimut Normal yaitu bidang proyeksi nya menyinggung kutub.
b. Proyeksi
Azimut Transversal yaitu bidang proyeksi nya tegak lurus dengan ekuator.
c. Proyeksi
Azimut Oblique yaitu bidang proyeksi nya menyinggung salah satu tempat antara
kutub dan ekuator.
2. Proyeksi
kerucut (conical projection)
Proyeksi peta yang diperoleh dengan
cara memproyeksikan permukaan globe pada sebuah kerucut. Teknik ini sangat baik
untuk memproyeksikan daerah disekitar lintang tengah. Proyeksi Kerucut
dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Proyeksi
Kerucut Normal atau Standar
Proyeksi ini menggunakan kerucut
dengan garis singggung dengan bola Bumi terletak pada suatu paralel (paralel
standar).
b. Proyeksi
Kerucut Transversal
Pada proyeksi ini sumbu kerucut
berada tegak lurus terhadap sumbu bumi.
c. Proyeksi
Kerucut Oblique (miring)
Pada proyeksi ini sumbu kerucut
membentuk garis miring terhadap sumbu bumi.
3. Proyeksi
silinder (mercator projection)
Adalah proyeksi peta yang diperoleh
dengan cara memproyeksikan permukaan globe pada bidang silinder. Teknik ini
sangat baik untuk memproyeksikan daerah ekuator. Jika proyeksi ini menyinggung
wilayah khatulistiwa, maka garis paralel merupakan garis horizontal dan garis
meredian.
Jenis-Jenis
Proyeksi peta menurut garis karakternya, garis karakter adalah garis dalam
proyeks peta yang selalu melalui pusat globe dari merupakan sumbu bidang
proyeksi. Ditinjau dari posisi sumbu simetri terhadap bidang proyeksi, proyeksi
peta dapat dibedakan atas :
1.
Proyeksi Normal, apabila sumbu simetri
berimpit dengan sumbu bumi.
2.
Proyeksi Miring, apabila sumbu simetri
membentuk sudut dengan sumbu bumi.
3.
Proyeksi Transversal, apabila sumbu
simetri tegak lurus dengan sumbu bumi.
Rekonstruksi proyeksi peta yang baik adalah yang bisa
meminimkan distorsi dalam hal luas, bentuk, arah dan jarak. Dalam praktek tak
ada satupun sistem proyeksi peta yang bisa menghasilkan peta dengan keempat
faktor luas, bentuk, arah dan jarak tidak mengalami distorsi. Upaya mempertahan
salah satu unsur berakibat terjadinya distorsi pada unsur yang
lain. Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi
tersebut dengan membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian yang tidak
terlalu luas dan menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang
dapat didatarkan tanpa mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang
silinder.
Dalam praktek tak ada satupun sistem proyeksi peta yang bisa
menghasilkan peta dengan keempat faktor luas, bentuk, arah dan jarak tidak
mengalami distorsi. Upaya mempertahan salah satu unsur berakibat terjadinya
distorsi pada unsur yang lain.Distorsi
ialah perbedaan perbedaan antara bentuk asli yang ada di lapangan dengan bentuk
yang ada dipeta yang meliputi luas, bentuk, arah dan jarak.
Untuk wilayah Indonesia dapat
meggunakan 4 sistem proyeksi :
1.
Proyeksi peta mercator ( mercator Map
projection)
2.
Proyeksi TM (Transverse Mercator)
3.
Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator)
4.
Proyeksi Polyder
2.2.
Waktu
Hari dan Tempat Praktikum
Praktikum kartografi
dilakukan pada hari selasa tanggal 17 April 2018 di laboratorium Pendidikan
Geografi.
2.3.
Alat
dan Bahan
Tabel 2.1 Alat
dan Bahan
No
|
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Peta
pemandu (guide map)
|
1
lembar
|
2
|
Kertas
kalkir
|
1
lembar
|
3
|
Drawing
pen
|
8
buah
|
4
|
Penggaris
|
1
buah
|
5
|
Pensil
|
1
buah
|
6
|
Penghapus
|
1
buah
|
7
|
Busur
|
1
buah
|
8
|
Jangka
|
1
buah
|
9
|
Globe
|
1
buah
|
10
|
Pulpen
Warna
|
1
set
|
11
|
Pensil
Warna
|
1
set
|
2.4.
Prosedur
kerja
1.
Siapkan alat dan bahan yang dibutuh kan seperti globe, peta dasar atau
peta rupa bumi.
2.
Membagi proyeksi yang ingin dibuat (
azimut, silinder dan kerucut ), pada praktikum proyeksi saya mendapat bagian
membuat proyeksi peta jenis azimut bagian selatan.
3.
Buat bulatan dengan menggunakan skala
sesuai dengan lintang yang ingin digambarkan.
4.
Setelah itu mulai menggambar wilayah
yang terdapat didalam peta sesuai dengan gambar yang terdapat di globe..
5.
Setalah selesai beri warna kepada
daratan yang digambar agar lebih bagus dan dapat dibedakan dengan daratan atau
perairan yang terdapat dibagian kutub selatan.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1.
Analisis
hasil Praktikum
Pada praktikum ke 5 ini
praktikan mempraktekan cara memproyeksi peta dala berbagai jenis proyeksi ada
yang memproyeksi peta jenis Azimuthal, Kerucut, dan Silinder. Pada laporan ini
saya akan menjelaskan mengenai proyeksi Azimuthal, proyeksi ini bagus untuk
daerah kutub, baik itu kutub selatan maupun kutub utara tetapi saya akan
membahas tentang proyeksi Azimuthal untuk kutub selatan.Praktikan mengawali
proses proyeksi dengan cara membagi kertas kalkir dengan garis bujur dan
lintang.
Setelah itu membuat
garis lintang yang sama persis dengan yang ada didalam globe dengan
memperhitungkan jarak anatar garis lintang untuk memperkecil ada distorsi pada
peta yang akan digambar pada bidang datar. Setelah itu praktikan mulai
menggambar bagian kutub selatan dikertas kalkir, hasil dari gambar praktikan
harus lah sama dengan apa yang terdapat pada globe, tetapi untuk masalah
pewarnaan kenampakan praktikan dapat menyesuaikan nya dengan keinginan
masing-masing.
3.2.
Kemudahan
dan kesulitan
3.2.1.
Kemudahan
1. Alat
dan bahan yag dibutuh kan dalam kegiatan memproyeksi peta sudah tersedia di
laboratorium.
2. Asisten
laboratorium yang selalu memberikan instruksi sehingga para praktikan mengerti
bagaimana cara yang harus dilakukan pada saat memproyeksi peta.
3. Daratan
yang saya gambar hanya sedikit, oleh karena itu tingkat kesulitan dalam
memproyeksi peta itu akan berkurang.
4. Dalam
membuat bulatan pada jenis proyeksi peta azimut dapat menggunakan jangka
sehingga bulatan yang dihasillkan lebih rapi.
3.2.2.
Kesulitan
1. Menggambarkan
kenampakan geografis dari globe ke kertas kalkir membutuhkan ketelitian yang
tinggi untuk meminimalisirkan kesalahan dalam penggambaran peta dibidang datar.
2. Saya
kurang bisa menggunakan jangaka sehingga saya meminta bantuan kepada teman lain
sesama praktikan untuk menggambarakan garis lintang pada kertas kalkir.
3.
Pada saat proyeksi kita harus juga
mempertimbangkan garis lintang dan bujur sehingga tidak terjadi perbedaan
setiap garis lintang atau bujur.
4.
Jarak antara garis lintang 600
sampai 900 harus diukur terlebih dahulu, agar jarak garis lintang
sama.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
1.
Proyeksi adalah cara penggambaran
garis-garis meredian dan paralel dari globe ke dalam bidang datar.
2.
Beberapa hal yang tidak boleh terabaikan
yaitu peta harus equivalen, equidistan dan konform.
3.
Ketentuan dalam proyeksi peta yaitu
harus memperhatikan luas, jarak dan bentuk.
4.
Jenis-jenis proyeksi menurut bidang
proyeksi nya yaitu Azimuthal, Kerucut dan Silinder.
5.
Salah satu kemudahan didalam praktikum
proyeksi peta adalah alat dan bahan yag dibutuh kan dalam kegiatan memproyeksi
peta sudah tersedia di laboratorium dan asisten laboratorium yang selalu
memberikan instruksi sehingga para praktikan mengerti bagaimana cara yang harus
dilakukan pada saat memproyeksi peta.
6.
Salah satu kesulitan di dalam praktikum
proyeksi peta adalah menggambarkan kenampakan geografis dari globe ke kertas
kalkir dan membutuhkan ketelitian yang
tinggi untuk meminimalisirkan kesalahan dalam penggambaran peta dibidang datar.
7.
Saya kurang bisa menggunakan jangaka
sehingga saya meminta bantuan kepada teman lain sesama praktikan untuk
menggambarakan garis lintang pada kertas kalkir.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal.2014.Pengertian dan Jenis-jenis Proyeksi Peta.(online).http://sainsmini.
blogspot.co.id diakses pada tanggal 22 April 2018.
Sutarto.2016.Proyeksi Peta.(online).https://sutartogeo.blogspot.co.id
diakses pada tanggal 22 April 2018.
Comments
Post a Comment