makalah kurikulum dan pembelajran tema landasan sosiologis
Makalah
KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN
“Landasan
Sosiologis”
Tujuan
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
Disusun
oleh
ROHIL AL AZIZAH
1606101040010
Dosen
pembimbing
Drs. M. Yusuf Harun, M.pd
195301021984031001
Kelas
02

JURUSAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
2018
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat rahmad dan
karuniaNya semata sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan makalah kurikulum
dan pembelajaran yang berjudul “LANDASAN SOSIOLOGIS PENDIDIKAN” dengan tepat
waktu.
Penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas harian di Universitas syiah kuala
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Penyusunan makalah ini dapat terlaksana
dengan baik.Walaupun di dalam penyusunan nya terdapat banyak suka duka yang
telah dilewati, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak makalah in
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Untuk itu pada kesempatan ini
mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Drs. M. Yusuf Harun, M.pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan ilmu dan berbagai kritikan yang telah banyak memotivasi kami
untuk menjadi lebih baik lagi dan tidak lupa pula teman teman sekalian yang
telah banyak membantu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Semoga makalah kurikulum dan pembelajaran ini
memberikan Banyak manfaat bagi orang lain dan
dapat pula menjadi referensi sumber ilmu. Tetapi seperti yang kita
ketahui tidak ada yang sempurna masih banyak kekurangan didalam laporan yang
telah saya susun.
Oleh karena itu penulis berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik
dan saran untuk makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, Semoga
hasil makalah ini bermanfaat.
Banda Aceh,14 Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.
Latar Belakang 1
1.2.
Rumusan Masalah 1
1.3.
Tujuan dan Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1. Pengertian
Landasan Sosiologis 2
2.2. Sejarah
Landasan Sosiologis 2
2.3. Ruang
lingkup Landasan Sosiologis 3
2.4. Fungsi
landasan Sosiologis 3
2.5. Implementasi
Landasan Sosiologis Di berbagai Negara 4
BAB III PENUTUP 5
3.1.
Kesimpulan 5
3.2.
Saran 5
DAFTAR PUSTAKA iii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Sejak manusia dilahirkan di
dunia ini, secara sadar maupun tidak, sesungguhnya ia telah belajar dan
berkenalan dengan hubungan-hubungan sosial yaitu hubungan antara manusia dalam
masyarakat. Hubungan sosial dimulai dari hubungan antara anak dengan orang tua
kemudian meluas hingga lingkungan sekitar yaitu tetangga. Dalam hubungan sosial
tersebut terjadilah proses pengenalan dan proses pengenalan tersebut mencakup
berbagai budaya, nilai, norma dan tanggung jawab manusia, sehingga dapat
tercipta corak kehidupan masyarakat yang berbeda-beda dengan masalah yang
berbeda pula.
Landasan berarti
tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau
titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat
bersifat material dan dapat pula bersifat konseptual.Landasan sosiologi
mengandung norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan
masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa. Untuk memahami kehidupan
bermasyarakat suatu bangsa, kita harus memusatkan perhatian pada pola hubungan
antar pribadi dan antar kelompok dalam masyarakat tersebut
1.2.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana sejarah dan teori-teori
landasan sosiologis?
2.
Apa yang dimaksud dengan landasan
sosiologis?
3.
Apa saja ruang lingkup dari landasan
sosiologis
4.
Bagaimana implementasi dari landasan
soiologis diberbagai negara yang ada?
1.3.
Tujuan
dan Manfaat
1.
Sebagai sumber pengetahuan bagi
mahasiswa,pelajar dan khalayak umum.
2.
Memberikan informasi tentang sejarah landasan sosiologis.
3.
Untuk mengetahui implementasi dari
landasan sosiologis dalam lingkup pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Landasan Sosiologis
Landasan adalah alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal
atau suatu titik
tumpu atau titik tolak dari suatu hal atau suatu fundasi tempat berdirinya
sesuatu hal.Landasan dibagi menjadi 2 ada yang material dan ada
juga yang konseptual Sedangkan sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari berbagai tindakan sosial yang dilakukan oleh
manusia dalam suatu kelompok yang menjelma menjadi realitas social
Ciri-ciri Sosiologi
yaitu
Empiris,
Teoritis,
Komulatif
dan Nonetis.
Berdasar pada uraian diatas
maka Landasan Sosiologis Pendidikan dapat diartikan sebagai norma dasar/seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak dalam
rangka pendidikan yang berdasar pada tindakan sosial yang dilakukan oleh
manusia dalam suatu kelompok yang menjelma menjadi realitas sosial.
Oleh karena itu, kegiatan pendidikan dapat berlangsung baik di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Landasan sosiologi mengandung norma dasar pendidikan yang bersumber
dari norma kehidupan masyarakat suatu bangsa.
Ada 3 macam norma kehidupan
bermasyarakat, yaitu paham individualism,paham kolektivisme dan paham integralistik.Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham
integralistik.
2.2.
Sejarah
Landasan Sosiologis
Kenyataan sosial menunjukkan
suatu perubahan yang terjadi begitu cepat dalam masyarakat. Perubahan sosial
yang cepat tersebut terjadi di abad ke-19, sebagai akibat revolusi industri di
Inggris. Akibat perubahan tersebut menurut Mc Kee, menyebabkan terjadinya apa
yang dinamakian keterkejutan intelektual kelompok pandai yang salah satu
diantaranya adalah para sosiolog. Lester F. Ward dapat dikatakan sebagai
pencetus gagasan timbulnya studi baru tentang Sosiologi Pendidikan. Gagasan
tersebut muncul dengan idenya tentang evolusi sosial yang realistik dan
memimpin perencanaan kehidupan pemerintah-an (Vembriarto, 1993). John Dewey
(1859-1952) secara formal dikenal sebagai tokoh pertama yang melihat hubungan
antara pendidikan struktur masyarakat dari bentuk semulangan yang masih
bersahaja.Sosiologi Pendidikan di dalam menjalankan fungsinya untuk menelaah
berbagai macam hubungan antara pendidikan dengan masyarakat, harus
memperhatikan sejumlah konsep-konsep umum. Sosiologi pendidikan merupakan suatu
disiplin ilmu yang masih muda dan belum banyak berkembang. Atas dasar tersebut
dikalangan para ahli Sosiologi Pendidikan timbul beberapa kecendrungan yang
berbeda yaitu:
1.
Golongan yang terlalu menitikberatkan
pandangan pendidikan daripada sosiologinya.
2.
Golongan Applied Educational (Sociology)
terutama terdiri atas ahli-ahli sosiologi yang memberikan dasar pengertian
sosial kultural untuk pendidikan.
3.
Golongan yang terutama menitikberatkan
pandangan teoritik.
Lester Frank Ward, adalah
pencetus pertama kali lahirnya Educational Sociology sebagai cabang ilmu yang
baru dalam sosiologi pada awal abad ke-20. Fokus kajian Educational Sociology
adalah penggunaan pendidikan sebagai alat untuk memecahkan permasalah sosial
dan sekaligus memberikan rekomendasi untuk mendukung perkembangan pendidikan
itu sendiri.Di Indonesia, perhatian akan peran pendidikan dalam pengembangan
masyarakat, dimulai sekitar tahun 1900, saat Indonesia masih dijajah Belanda.
Para pendukung politis etis di Negeri Belanda saat itu melihat adanya keterpurukan
kehidupan orang Indonesia. Mereka mendesak agar pemerintah jajahan melakukan
politik balas budi untuk memerangi ketidakadilan melalui edukasi, irigasi, dan
emigrasi. Meskipun pada mulanya program pendidikan itu amat elitis, namun
selanjut berjalan dengan baik, meluas dan meningkat ke arah yang makin populis
sampai penyelenggaraan wajib belajar dewasa ini. Pelopor pendidikan pada
saat itu antara lain: Van Deventer, R.A.Kartini, dan R..Dewi Sartika.
2.3.
Ruang
Lingkup Landasan Sosiologis
Sosiologi Pendidikan diharapkan
mampu memberikan rekomendasi mengenai bagaimana harapan dan tuntutan masyarakat
mengenai isi dan proses pendidikan itu, atau bagaimana sebaiknya pendidikan itu
berlangsung menurut kacamata kepentingan masyarakat, baik pada level nasional
maupun lokal.Mengenai ruang lingkup Sosiologi Pendidikan, Brookover
mengemukakan adanya empat pokok bahasan yaitu Hubungan sistem pendidikan dengan
sistem social lain,Hubungan sekolah dengan komunitas sekitar,Hubungan antar
manusia dalam sistem pendidikan dan Pengaruh sekolah terhadap perilaku
anak didik
2.4.
Fungsi
landasan Sosiologis Pendidikan
1.
Fungsi eksplanasi, yaitu menjelaskan atau memberikan pemahaman tentang
fenomena yang termasuk ke dalam ruang lingkup pembahasannya.
2.
Fungsi prediksi, yaitu
meramalkan kondisi dan permasalahan pendidikanyang diperkirakan akan muncul pada
masa yang akan datang.
3.
Fungsi
utilisasi, yaitu menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat seperti masalah
lapangan kerja dan pengangguran, konflik sosial,kerusakan lingkungan,
dan lain-lain yang memerlukan dukungan pendidikan, dan masalah penyelenggaraan
pendidikan sendiri.
2.5.
Implemenstasi
Landasan Sosiologis Diberbagai Negara
1.
Landasan Sosiologis pendidikan di
Indonesia
Landasan sosiologis pendidikan
di Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari norma kehidupan
masyarakat: kekeluargaan dan gotong royong, kebersamaan, musyawarah untuk
mufakat,kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat,negara melindungi
warga negaranya, danselaras serasi seimbang antara hak dan kewajiban. Oleh
karena itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas manusia
secara orang per orang.
2.
Landasan sosiologis pendidikan di Jepang
Pendidikan Jepang memberikan
pada setiap anak dengan kualitas tinggi, pendidikan dasar yang seimbang pada
tiga ranah (ilmu pengetahuan, musik, dan seni) melalui 9 tahun wajib belajar
Untuk Jepang, pendidikan selalu memiliki tujuan penting selain akuisisi
pengetahuan akademik, pertumbuhan intelektual, atau keterampilan kejuruan.
Pendidikan moral dan pengembangan karakter juga berada di antara perhatian
utama.
3.
Landasan Sosiologis pendidikan di
Amerika
Berdasarkan keragaman tersebut
karakterisitk utama sistem pendidikan Amerika Serikat yang sangat menonjol
adalah desentralisasi. Karakter desentralistik ini berupa pemerintah pusat
tidak memiliki mandar untuk mengontrol atau mengadakan pendidikan untuk
masyarakat. Setiap pemerintah federal.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Landasan Sosiologis Pendidikan dapat diartikan sebagai
norma dasar/seperangkat
asumsi yang dijadikan titik tolak dalam rangka pendidikan yang berdasar pada
tindakan sosial yang dilakukan oleh manusia dalam suatu kelompok yang menjelma
menjadi realitas sosial. Perubahan sosial yang cepat
tersebut terjadi di abad ke-19, sebagai akibat revolusi industri di Inggris. Di
Indonesia, perhatian akan peran pendidikan dalam pengembangan masyarakat,
dimulai sekitar tahun 1900, saat Indonesia masih dijajah Belanda. Para
pendukung politis etis di Negeri Belanda saat itu melihat adanya keterpurukan
kehidupan orang Indonesia.
Didalam ruang lingkup landasan
sosiologis ada empat pokok bahasan yaitu Hubungan sistem pendidikan dengan
sistem social lain,Hubungan sekolah dengan komunitas sekitar,Hubungan antar
manusia dalam sistem pendidikan dan Pengaruh sekolah terhadap perilaku
anak didik. Didalam sosiologis juga terdapat bebrabgai teori yang menjadi
sebuah landasan yaitu teori struktural fungsional, teori konflik, teori
fenomologi, teori interaksi simbol. Sedangkan pengimplementasian dari landasan
sosiologis ini setiap negara berbeda-beda misalnya landasan sosiologis
indonesia dalam bidang pendidikan adalah integralistik sedangkan negara amerika
menganut sistem desantralisasi.
Landasan sosiologis sendiri sangat
diperlukan oleh individu untuk mempersiapkan diri untuk terjun kedalam dunia
masyarakat yang sebenar nya, agar nilai dan norma yang baik tetap terus menjadi
landasan dalam kehidupan sosialisasi nya untuk menghindari pennyimpangan sosial
yang ada.
3.2.
Saran
Agar referensi buku
tentang materi ini diperbanyak untuk mencari sumber yang lebih akurat lagi,
sehingga makalah yang dibuat semakin berkualiatas dan bermanfaat bagi khalayak
ramai.
DAFTAR
PUSTAKA
blogspot.co.id diakses pada tanggal 14
Maret 2018.
diakses pada tanggal 15 Maret 2018.
wordpress.com diakses pada tanggal 15
Maret 2018.
Comments
Post a Comment