Makalah
GEOGRAFI REGIONAL
“Pulau Sumatera”
Tujuan
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi
Regional Indonesia
Disusun
oleh
1.
ROHIL AL AZIZAH :
1606101040010
3.
DEWI
RAHAYU : 1506101040053
Dosen
pembimbing
M.
HAFIZUL FURQAN, S.Pd.,M.Pd.
199106092017031101
Kelas
02

JURUSAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
2018
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat rahmad dan
karuniaNya semata sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan makalah
manajemen pendidikan yang berjudul “Pulau Sumatera” dengan tepat waktu.
Penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas harian di Universitas syiah kuala
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Penyusunan makalah ini dapat terlaksana
dengan baik.Walaupun di dalam penyusunan nya terdapat banyak suka duka yang
telah dilewati, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Untuk
itu pada kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak M. HafizulFurqan, S.Pd.,M.Pdselaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan ilmu dan berbagai kritikan yang telah banyak memotivasi kami
untuk menjadi lebih baik lagi dan tidak lupa pula teman teman sekalian yang
telah banyak membantu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Semoga makalah manajemen pendidikan ini
memberikan Banyak manfaat bagi orang lain dan
dapat pula menjadi referensi sumber ilmu.Tetapi seperti yang kita
ketahui tidak ada yang sempurna masih banyak kekurangan didalam makalah yang
telah saya susun.Oleh karena itu penulis berharap agar para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran untuk makalah ini.Akhir kata saya mengucapkan
terimakasih, Semoga hasil makalah ini bermanfaat.
Banda Aceh, 24 April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.
Latar Belakang 1
1.2.
Rumusan Masalah 2
1.3.
Tujuan dan Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1. Deskripsi Wilayah 3
2.2. KeunggulandanTantanganDalamPengembangan Wilayah 15
2.3. SolusimenghadapiTantangan 16
BAB III PENUTUP 17
3.1.
Kesimpulan 17
3.2.
Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dinamika adalah sifat dari kehidupan, temasuk ilmu
pengetahuan. Perkembangan materi, ruang lingkup, metode dan analisis merupakan
bagian dari perkembangan pemikiran manusia untuk mencari suatu kebenaran secara
ilmiah. Geografi sebagai bidang ilmu yang berkaitan, dengan kehidupan
manusia dan dalam analisisnya menyentuh berbagai bidang ilmu lainnya, maka
dalam menganalisis fakta secara total memerlukan integritas semua cabang ilmu
geografi.Dalam hal ini Geografi regional menduduki peranan yang sangat
strategis. Karena memang gejala dan fenomena yang ada di permukaan bumi pada
dasarnya selalu saling terkait dan dalam pemecahannya memerlukan integritas
berbagai bidang ilmu. Pemahaman akan keterkaitan gejala gejala di permukaan
bumi di suatu wilayah tertentu merupakan inti dari geografi.
Dalam mengapresiasikan tempat, beberapa pendekatan dapat
dipergunakan tetapi semuanya harus bersifat korologis, karena itu adalah ciri
khas dari disiplin ilmu geografi. regional merupakan ilmu keruangan secara
formal, sebagai satu rangkaian perubahan pandangan geografi dari nomotetik (memperhatikan
hal-hal yang bersifat umum dan universal) ke idiografik (memperhatikan hal-hal
yang khusus dan unik). Dari pandangan idiografik inilah melahirkan ilmu wilayah.Indonesia
adalah negara yang kaya akan sumber daya alam nya, ini disebabkan oleh letak
geografis indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudra. Dimana
Indonesia juga dikelilingi oleh sirkum pegunungan muda pasifik dan mediterenia
yang menjadikan indonesia memiliki tanah yang subur dan kaya akan barang
tambang yang dapat digunakan untuk meningkat kan perekonomian.
Indonesia memiliki 5
pulau besar yaitu pulau Sumatra, pulau Jawa, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi
dan pulau Papua. Wilayah yang akan dikaji didalam makalah adalah pulau sumatra,
pulau paling barat idonesia ini memiliki keanekaragaman yang sangat kompleks
baik dibidang flora dan fauna maupun dibidang barang tambangnya, suku yang
beragam dengan bahasa daerah yang berbeda-beda menjadikan pulau Sumatra
memiliki daya tarik sendiri untuk dikaji secara mendetail.Sumatera adalah pulau keenam terbesar di
dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 473.481 km². Penduduk pulau ini sekitar
52.210.926 menurut sensus 2010. Kemudian pada Prasasti Padang Roco tahun 1286 dipahatkan swarnnabhūyang berarti "tanah emas". Selanjutnya
dalam naskah Negarakertagama dari abad ke-14 juga kembali menyebut "Bumi
Malayu" untuk pulau ini.Pulau sumatra memiliki 10 provinsi
didalam nya, setiap provinsi akan dibahas dengan mendetail mulai dari sejarah
setiap provinsi, masalah yang dihadap dan solusi untuk mengahadapi perubahan
zaman kedepan nya.
1.2.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
deskripsi wilayah regional indonesia khusus nya wilayah Pulau Sumatra
2. Bagaimana
keunggulan dan tantangan dalam mengembangkan wilayah regional
3. Bagaimana
solusi dalam menghadapi tantangan
1.3.
Tujuan
1. Agar
mahasiswa lebih memahami keseluruhan wilayah diindonesiabaik itu mengenai
lokasi, budaya, dan masalah yang akan dihadapi
setiap pulau diindonesia dalam kemajuan IPTEK.
2. Agar
mahasiswa dapat menjelaskan secara mandiri tentang informasi yang dijabarkan
oleh setiap kelompok.
3. Menambah
bahan referensi dan ilmu pengetahuan.
4. Agar
mahasiswa mengetahui keadaan terkini disetiap pulau diindonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Deskripsi
Wilayah
2.1.1. Kondisi Fisik
1.
Keadaan geologi
Pulau Sumatera
berdasarkan luasnya merupakan pulau terbesar ke-6 di dunia. Pulau ini membujur
dari barat laut ke arah Tenggara dan melintasi khatulistiwa seolah membagi
Pulau Sumatera atas dua bagian, Sumatera belahan bumi bagian Utara dan Sumatera
belahan bumi bagian Selatan. Menurut Rovicky, ada tiga versi
sejarah geologi pembentukan Sumatera yang berkembang saat ini. Versi pertama
mengungkapkan bahwa pulau Sumatera sepenuhnya bagian dari tepi lempeng benua
Eurasia. Versi kedua, seperti yang diyakini Pulunggono, Cameroon, dan Hall,
Sumatera terbagi atas lempeng benua Eurasia di bagian timur dan mikro-kontinen
di bagian barat. Sementara, dengan tambahan gagasan Iskandar, ada versi ketiga,
dimana Sumatera terdiri dari tepi lempeng benua di bagian timur dan busur
kepulauan di bagian barat.
Pegunungan Bukit
Barisan dengan beberapa puncaknya yang melebihi 3000 meter diatas permukaan
laut merupakan barisan gunung berapi aktif, berjalan sepanjang Sisi barat pulau
dari ujung utara ke arah selatan sehingga membuat dataran di sisi barat Pulau
relatif sempit dengan pantai yang terjal dan dalam ke arah Samudra Hindia dan
dataran di sisi timur pulau yang luas dan landai dengan pantai yang landai dan
dangkal ke arah selatan Malaka, Selat Bangka dan Laut Cina Selatan. Di bagian
utara pulau Sumatra berbatasan dengan Laut Andaman dan di bagian Selatan dengan
Selat Sunda. Pulau Sumatera ditutupi oleh hutan tropis primer dan hutan tropis
sekunder yang lebat dengan tanah yang subur. Gunung berapi yang tertinggi di
Sumatera adalah Gunung Kerinci di Jambi dan dengan gunung berapi lainnya yang
cukup terkenal yaitu Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung Dempo
di perbatasan Sumatera Selatan dengan Bengkulu. Secara geologi Pulau Sumatera
didorong terus-menerus oleh lempengan indo-australia. Dorongan ini menyebabkan
Pulau Sumatera terbelah menjadi dua bagian yang disebut sesar semangko. Belahan
yang terbentuk bergerak saling berlawanan, belahan yang kecil di bagian Utara
Sumatera bergerak ke barat laut, sedangkan belahan yang besar berada di bagian
timur laut bergerak sebaliknya. 4 tahun ini, dorongan lempeng indo-australia
dilawan oleh lempeng Eurosia yang bergerak dengan kecepatan 2,7 cm per tahun di
sebelah Utara Sumatera, sedangkan di selatannya 1 cm per tahun. Akibatnya,
pulau-pulau kecil di pesisir Barat Sumatera terangkat. Dan selama kurun waktu
200 hingga 300 tahun, pulau-pulau itu terangkat 2 sampai 3 cm. Letak pulau
Sumatera seperti itulah menjadikan Pulau ini menjadi kawasan epicentrum atau
pusat gempa bumi yang sering kali memicu gelombang tsunami. Kawasan paling
rawan Di Pantai Barat Sumatera yang bisa diterjang gelombang tsunami terletak
di pulau Pagai Utara, Pantai Selatan, gugusan kepulauan Melawai, terutama pulau
Sipora dan Siberut.
Pegunungan adalah sebuah dataran yang menjulang lebih tinggi dari
sekelilingnya. Dalam pengertian yang lain, pegunungan adalahperbukitanyang
berketinggian antara 500-600 m dari permukaan laut. Salah satu pegunungan yang
ada di Pulau Sumatera adalah Pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari utara
hingga selatan Pulau Sumatera. Sepanjang bukit barisan terdapat
gunung-gunungapi yang masih aktif, seperti Geureudong (Aceh), Sinabung
(Sumatera Utara), Marapi, Talang (Sumatera Barat), Gunung Kaba (Bengkulu), dan
Kerinci (Sumatera Barat, Jambi). Pulau
Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Indonesia. Di sebelah utara
berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah
selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudera Hindia. Luas
pulau ini sekitar 473.606 Km2. Kondisi fisiografi di Pulau Sumatra
sangat unik yaitu berupa pulau-pulau di sebelah barat Sumatra yang membentang
dari Simeuleu hingga Enggano, rangkaian bukit barisan, zone Semangko, dataran
alluvial pantai timur, rangkaian pulau ini terbentuk suatu palung yang dalam
dan suatu palung kecil yang terbentuk di sebelah timur laut jajaran pegunungan
Bukit Barisan, serta bukit, lembah lereng, dan dataran rendah di sebelah timur.
Sumatra mempunyai bentuk memanjang,
dari Kota Raja sampai Bagian utara sampai Tanjung Cina di bagian selatan
sepanjang 1650 km dan sepanjang pantai banyak teluk-teluknya. Gambaran secara
umum keeadaan fisiografi pulau itu agak sederhana. Fisiografinya dibentuk oleh
rangkaian Pegunungan Barisan di sepanjang sisi baratnya, yang memisahkan pantai
barat dan pantai timur. Lerengnya mengarah ke Samudera Indonesia dan pada
umumnya curam. Hal ini mengakibatkan jalur pantai barat kebanyakan
bergunung-gunung kecuali dua ambang dataran rendah di Sumatera Utara (Melaboh
dan Singkel atau Singkil) yang lebarnya ±20 km. Sisi timur dari pantai Sumatra
ini terdiri dari lapisan tersier yang sangat luas serta berbukit-bukit dan
berupa tanah rendah aluvial. Jalur rendah terdapat di bagian timur. Pada bagian
ini banyak mengandung biji intan tersebar di Aceh yang lebarnya 30 km. Semakin
ke arah selatan semakin melebar dan bertambah hingga 150-200 km yang terdapat
di Sumatra Tengah dan Sumatra Selatan.
Kondisi atau jenis tanah yang
terdapat di Sumatra antara lain alluvial Hidromorfik Kuning, Organosol,
Podsolik Merah Kuning, Podsolik Coklat, Latosol, Litosol, Andosol, dan ada
beberapa jenis tanah lainnya yang juga tersebar di seluruh pulau Sumatra.
Sumatra berada pada iklim tropis basah, dengan kondisi tersebut menyebabkan
curah hujan yang banyak. Sehingga hidrologi di sana atau keadaan akuifer di
Sumatra mudah ditemukan hamper disemua wilayah Sumatra.
Geomorfologi SumateraPulau
Sumatra memanjang dari barat laut ke tenggara dengan panjang 1.650
km,dari Ule Lhee sampai Tanjung Cina lebar pulau dibagian Utara berkisar
100 – 200 Km dibagian Selatan mencapai 350 Km. Secara garis besar topografi
Pegunungan Sumatra dapat dibagi kedalam tiga bagian yang menjalur dari Barat
Laut-Tenggara sebagai berikut :
a.
Bagian Barat, daerah ini berupa dataran memanjang
sepanjang pantai yang secara tidak menentu terpotong oleh igir-igir yang
menyentuh pantai. Dataran pantai memiliki lebar yang di berbagai tempat tidak
sama. Dataran pantai yang lebar hanya terdapat di beberapa tempat di antaranya
di Meolaboh dan Singkil di Sumatra Utara.
b.
Bagian Tengah, bagian ini merupakan jalur vulkanis (Inner
Arc) yang menduduki bagian tengah Pulau Sumatra dengan posisi agak ke
Barat. Jalur ini dikenal denan sebutan Bukit Barisan. Bukit barisan ini
memiliki lebar yang tidak sama. Bukit Barisan (Zone Barisan) mengalami
peristiwa-peristiwa geologis yang berulang-ulang dan kenampakan sekarang adalah
sebagai hasil fenomena geologis yang terjadi pada Plio – Pleistocene.
c.
Bagian Timur Pulau Sumatra sebagian besar berupa hutan
rawa dan merupakan dataran rendah yang sangat luas. Dataran rendah ini
merupakan dataran terpanjang yang tertutup rawa di daerah tropik di Asia
Tenggara. Bagian Timur Sumatra selalu mengalami perluasan sebagai hasil
pengendapan material yang terbawa oleh aliran sungai dari sayap Timur Zone
Barisan.Di bagian arah Barat Pulau Sumatra (di Samudera India) terdapat deretan
pulau-pulau yang bersifat non vulkanik. Rangkaian pulau-pulau ini merupakan
outerarc. Posisi pulau-pulau memanjang arah Barat Laut - Tenggara. Di bagian
Timur Pulau Sumatra terdapat Kepulauan Riau, bangka, Belitung, Lingga, Singkep.
2.
Hidrologi
a.
Sungai
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang
mengalir secara terus-menerus dari hulu menuju hilir. Sungai merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah
untukirigasipertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air
hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata
sungai. DiIndonesiasaat ini terdapat 5.950 daerah aliran
sungai (DAS).Sungai terpanjang di pulau Sumatera adalah Sungai Batanghari,
sungai ini juga merupakan sungai terpanjang ke empat di Indonesia, dengan
panjang kurang lebih 800 km dan lebar sungai antara 200-600 meter.
Tabel 2.1 Nama Sungai di pulau Sumatera
No
|
Nama Sungai
|
Provinsi
|
1
|
Aceh
|
Kreung
Aceh,Batee Ilieek, Cunda,Geumpang, Mereudu, Peureulak, Peusangan,Teunom,Woyla,
Sungai Lawe Alas, Ranggos, Simpang Kanan dan Simpang Kiri.
|
2
|
Bengkulu
|
|
3
|
Jambi
|
|
4
|
Lampung
|
|
5
|
Sumatera Barat
|
|
6
|
Riau
|
|
7
|
Sumatera Selatan
|
|
8
|
Sumatera Utara
|
b.
Danau
Danau adalah
sekumpulan air dalam jumlah besar yang dikelilingi daratan. Ia mirip kolam
raksasa. Bahkan ada yang sedemikian luasnya sehingga disebut laut.
Misalnya laut kaspia dan laut mati. Berikut ini merupakan
nama-nama danau yang ada di Pulau Sumatera.
Tabel
2.2 Nama Danau di Pulau Sumatera
No
|
Nama Danau
|
Provinsi
|
1
|
Danau Air Hitam
|
Sumatera Selatan
|
2
|
Danau Ancuelot
|
Aceh
|
3
|
Danau Dendam Tak Sudah
|
Bengkulu
|
4
|
Danau Di Atas
|
Sumatera Barat
|
5
|
Danau Di Bawah
|
Sumatera Barat
|
6
|
Danau Dipacampat
|
Jambi
|
7
|
Danau Emas
|
Bengkulu
|
8
|
Danau Jembawan
|
Sumatera Selatan
|
9
|
Danau Jepara
|
Lampung
|
10
|
Danau Kerinci
|
Kerinci, Jambi
|
11
|
Laut Realoih
|
Aceh
|
12
|
Danau Laut Tawar
|
Aceh
|
13
|
Danau Maninjau
|
Sumatera Barat
|
14
|
Danau Matana
|
Sumatera Selatan
|
15
|
Danau Singkarak
|
Sumatera Barat
|
16
|
Danau Toba
|
Sumatera Utara
|
3.
Geografis dan astronomis
Pulau Sumatera terletak di bagian
barat gugusan kepulauanNusantara. Secara astronomis Sumatera berada pada posisi
6°LU-6°LS dan antara 95°BB-109°BT.
·
Di sebelah utara : berbatasan dengan Teluk Benggala.
·
Di sebelah timur :berbatasan dengan Selat Malaka.
·
Di sebelah selatan : berbatasan dengan Selat Sunda.
·
Di sebelah barat :berbatasan denganSamudra Hindia.
Di sebelah timur pulau, banyak
dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana,
antara lain sungai Asahan(Sumatera Utara), Sungai Siak(Riau), Kampar,
Inderagiri (Sumatera Barat, Riau), Batang Hari (Sumatera Barat,
Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering(Sumatera Selatan),
dan. Way Sekampung(Lampung). Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir
barat pulau Sumatera diantaranya Batang Tarusan (Sumatera Barat),
dan Ketahun(Bengkulu).Di bagian barat pulau, terbentang pegunungan
Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan
panjang lebih kurang 1500 km. Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan
gunung, baik yang tidak aktif maupun gunung berapi yang masih aktif,
4.
Cuaca dan iklim
Iklim Indonesia secara umum
dipengaruhi oleh kondisi musim yang menghasilkan Arus Monsun Indonesia. Dan
karena letak Indonesia yang berada diantara Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia menimbulkan Arus Lintas Indonesia. Hal lain yang mempengaruhi kondisi
musim di Indonesia adalah posisi Matahari yang melintasi ekuator dua kali
setiap tahun. Pada saat kedudukan matahari di atas belahan bumi utara
menyebabkan tekanan rendah di belahan bumi utara di Asia dan tekanan tinggi di
belahan bumi selatan di Australia.
Sumatera tergolong daerah tipe
iklim A (sangat basah) yang puncak musim hujannya jatuh antara Oktober dan
Januari, kadang hingga Februari. Berdasarkan iklim ini, Sumatra memiliki hutan gambut
yang umumnya berada di daerah tipe iklim A atau B, yaitu di pantai timur
Sumatra, hutan hujan tropis, dan hutan muson. Selain itu juga memiliki Hutan
hujan tropis yang umumnya menempati daerah tipe iklim A dan B pula. Jenis hutan
ini menutupi sebagian besar Pulau Sumatra. Hutan Mangrove berada di pantai
timur Sumatra. Dari pola hujan Sumatra Utara termasuk tipe hujan equatorial
artinya puncak hujan terjadi dua kali setahun pada saat posisi matahari berada
di atas equator. Atau tepatnya puncak curah hujan terjadi satu bulan setelah
matahari tepat di atas khatulistiwa: yaitu bulan April/Mei atau
Oktober/November.
Menurut Oldeman, Sumatra Utara bagian timur (pantai timur dan lereng timur) semakin menuju pantai atau hilir, curah hujan semakin rendah atau tipe E2, sebaliknya semakin menuju ke lereng pegunungan atau hulu curah hujan semakin tinggi (tipe C1, B1 atau A). Bahkan di Langkat dan Simalungun daerah hulu merupakan tipe A, artinya bulan basah lebih dari 9 bulan atau hampir sepanjang tahun terjadi hujan. Sebaliknya di bagian barat (pantai barat-lereng barat) curah hujan semakin besar menuju pantai (hilir) dan semakin kecil menuju lereng pegunungan atau hulu. Demikian juga di pantai barat tipe iklimnya A artinya hampir sepanjang tahun hujan terjadi. Seperti halnya curah hujan untuk bagian timur Sumatra Utara di hulu lebih besar dari di hilir, sementara di bagian barat hilir lebih besar dari di hulu. Untuk DAS dipantai timur umumnya panjang dan luas sehingga potensi air hujan yang ditangkap cukup besar dan perlu pengelolaan yang serius supaya supaya tidak banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Untuk DAS di bagian barat rata-rata kecil dan tidak panjang, kecuali DAS Batang Natal. Dengan perkembangan perkotaan curah hujan di lereng yang menghadap pantai dan perkotaan pun akan bertambah besar, sebab angin ke arah lereng akan didorong angin laut yang kuat, hal ini mengakibatkan hujan orografis akan semakin mudah terbentuk, maka intensitas hujan pun akan semakin tinggi. Hujan orografis dapat terjadi dengan mudah di Sumatera dikarenakan oleh adanya deretan pegunungan Bukit Barisan, dimana masa udara dipaksa naik oleh adanya pegunungan tersebut, sehingga terjadilah hujan orografis tersebut.
Menurut Oldeman, Sumatra Utara bagian timur (pantai timur dan lereng timur) semakin menuju pantai atau hilir, curah hujan semakin rendah atau tipe E2, sebaliknya semakin menuju ke lereng pegunungan atau hulu curah hujan semakin tinggi (tipe C1, B1 atau A). Bahkan di Langkat dan Simalungun daerah hulu merupakan tipe A, artinya bulan basah lebih dari 9 bulan atau hampir sepanjang tahun terjadi hujan. Sebaliknya di bagian barat (pantai barat-lereng barat) curah hujan semakin besar menuju pantai (hilir) dan semakin kecil menuju lereng pegunungan atau hulu. Demikian juga di pantai barat tipe iklimnya A artinya hampir sepanjang tahun hujan terjadi. Seperti halnya curah hujan untuk bagian timur Sumatra Utara di hulu lebih besar dari di hilir, sementara di bagian barat hilir lebih besar dari di hulu. Untuk DAS dipantai timur umumnya panjang dan luas sehingga potensi air hujan yang ditangkap cukup besar dan perlu pengelolaan yang serius supaya supaya tidak banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Untuk DAS di bagian barat rata-rata kecil dan tidak panjang, kecuali DAS Batang Natal. Dengan perkembangan perkotaan curah hujan di lereng yang menghadap pantai dan perkotaan pun akan bertambah besar, sebab angin ke arah lereng akan didorong angin laut yang kuat, hal ini mengakibatkan hujan orografis akan semakin mudah terbentuk, maka intensitas hujan pun akan semakin tinggi. Hujan orografis dapat terjadi dengan mudah di Sumatera dikarenakan oleh adanya deretan pegunungan Bukit Barisan, dimana masa udara dipaksa naik oleh adanya pegunungan tersebut, sehingga terjadilah hujan orografis tersebut.
5.
Flora dan fauna
Flora merupakan sebutan untuk dunia tumbuhan. Jenis tumbuhan tertentu yang
ada pada suatu wilayah belum tentu juga terdapat pada wilayah lainnya.
Sumatera termasuk kedalam tipe hutan hujan tropis, yang hidup sepanjang tahun.
Dan tipe flora di sumatera termasuk kedalam flora Asiatis.Flora Asiatis yang terdapat di Pulau Sumatera terdiri
atas, rotan, kayu jati, beringin, pakis-pakisan, akasia, pohon durian, pohon
kesambi, cemara, pohon pinus, pohon damar, pohon ulin, pohon gaharu buaya,
bunga edelweis, dan raflesia arnoldi.
Dunia hewan atau fauna di Indonesia, secara geografis terbagi menjadi
dua wilayah utama, dan satu wilayah peralihan. Wilayah-wilayah tersebut
adalah wilayah Asiatis, wilayah Australis, dan wilayah Peralihan.
Sumatera termasuk kedalam wilayah Asiatis. Jenisnya antara lain :
a.
Mamalia, meliputi harimau sumatera, macan tutul,
banteng, gajah, kerbau, badak bercula dua, beruang madu, kukang, babi hutan,
biawak, bajing tanah, bajing terbang, musang, landak, pesut, kancil, rusa.
b.
Reptilia, meliputi penyu hijau, penyu belimbing,
kura-kura, buaya, ular kobra, kadal, bunglon, dan trenggiling.
c.
Burung, meliputi burung elang, jalak, kutilang,
perkutut, bangau
d.
Berbagai jenis ikan.
e.
Berbagai jenis serangga.
6.
Persebaran sumber daya alam
a. Persebaran
sumber daya berdasarkan jenis
·
Sumber daya alam
hayati. sumber daya alam ini merupakan sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. Sumber daya alam hayati juga termasuk dalam komponen biotik
dimana terdiri dari hewan, tumbuhan dan juga mikroorganisme.
·
Sumber daya alam ini
merupakan sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Sumber daya alam
hayati juga termasuk dalam komponen biotik dimana terdiri dari hewan, tumbuhan
dan juga mikroorganisme.
b. Persebaran
barang tambang dipulau sumatera
·
Minyak bumi
Minyak bumi mulai
terbentuk pada zaman primer, sekunder, dan tersier. Minyak bumi berasal dari
mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa, dan
laut-laut dangkal. Sesudah mati, mikro¬plankton berjatuhan dan mengendap di
dasar laut, kemudian bercampur dengan lumpur yang dinamakan lumpur sapropelium.
Palembang (Sungai Gerong dan Sungai Plaju) dan Jambi (Dumai)
·
Gas Alam
Gas alam merupakan
campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil, erutama metan, propan,
dan butan yang digunakan sebagai bahan bakar. Ada dua macam gas alam cair yang
diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG.
·
Batu bara
Sebagian batubara terjadi dari tumbuh-tumbuhan tropis
masa prasejarah (masa karbon). Tumbuh-tumbuhan tropis tersebut termasuk jenis
paku-pakuan. Tumbuhan tersebut tertimbun hingga berada dalam lapisan batuan
sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut dengan inkolen (proses
pengarangan) yang terbagi emnjaadi dua, yaitu proses biokimia dan proses
metamorfosis.Berikut ini adalah beberapa daerah tambang batu bara di Indonesia
yaitu Ombilin dekat Sawahlunto (Sumatera Barat) menghasilkan batubara muda,
yang sifatnya mudah hancur, Bukit Asam dekat Tanjung Enim (Palembang)
menghasilkan batu bara muda yang sudah menjadi atrasit karena pengaruh magma
dan Jambi, Riau, Aceh.
·
Tanah liat
Tanah liat adalah
tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus, sehingga
rapat dan sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di daratan rendah di
Pulau Sumatera
·
Kaolin
Kaolin terbentuk
dari pelapukan batuan-batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah
sekitar pegunungan di Sumatera.
·
Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa
terbentuk dari pelapukan batuan-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah
sekitar sungai, pantai dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh,
Bangka, Belitung, dan Bengkulu.
·
Bauksit
Bauksit di
Indonesia banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau. Bauksit dari Bintan diolah
di Sumatera Utara, yaitu Proyek Asahan. Proyek Asahan juga merupakan pusat
tenaga air terjun di Sungai Asahan.
·
Timah
Daerah-daerah
penghasil timah di Indonesia adalah Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep yang
menghaasilkan lebih dari 20% produksi timah putih dunia. Di Muntok terdapat
pabrik peleburan timah. Ada dua macam timah, yaitu timah primer dan timah
sekunder (aluvial). Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada
batuan granit. Timah sekunder (aluvial) adalah endapan timah yang sudah
berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukan dan erosi.
·
Emas dan perak
Emas dan perak
merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan perak terdapat di daerah-daerah. Simau
di Bengkulu,logos di Riau,meulaboh di Nanggroe Aceh Darussalam
2.1.2. Kondisi Sosial
1.
Sejarah, politik dan pemerintah
Nama sumatera berawal dari adanya
kerajaan samudera yang terletak didaerah pesisir timur aceh. Dimulai dengan adanya
kunjungan yang dilakukan oleh ibnu battutah ke negeri samudra, dia adalah
seorang petualang asal maroko yang datang ke negeri tersebut pada tahun 1345.
Batutah menyebut kata samudera menjadi samatrah, dan kemudian menjdi sumatra atau sumatera.selanjutnya nama ini tercantum
didalam peta buatan portugis abad ke-16, sehingga dapat dikenal luas sampai
saat ini.
Dikalangan bangsa yunani purba,
sumatera sudah dikenal dengan nama taprobana. Nama taprobana insula telah
dipakai oleh claudius ptolomeus, seorang ahli geografi yunani abad kedua
masehi, tepatnya tahun165, dia menjelaskan daerah Asia tenggara dalam karya nya
geographike hyphegesis.
2.
Demografi ( budaya, pendidikan dan mata
pencaharian )
Secara umum, pulau Sumatera didiami oleh bangsa
Melayu. Suku-suku besar adalah Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Basemah, Rejang, Ogan, Komering
dan Lampung. Di wilayah pesisir timur Sumatera dan
di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Batam, Palembang,Pekanbaru,
dan Bandar Lampung, banyak bermukim
etnis Tionghoa.
Penduduk pulau Sumatera hanya terkonsentrasi di wilayah Sumatera Timur dan
dataran tinggi Minangkabau. Mata pencaharian penduduk Sumatera
sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.Penduduk Sumatera
mayoritas beragama Islam dan
sebagian kecil merupakan penganut ajaran Kristen Protestan,
terutama di wilayah Tapanuli dan
Toba-Samosir, Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan,
seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Pangkal Pinang, Palembang,
dan Bandar Lampung dijumpai beberapa
penganut Buddha.
Sumber Daya Alam Aceh Sumber Daya Alam Nanggroe Aceh Darussalam
Sektor pertanian adalah motor penggerak perekonomian masyarakat Aceh. Pada
2005, memiliki lahan sawah beririgasi teknis seluas 96.683 ha, beririgasi
setengah teknis 44.230 ha dan beririgasi non teknis seluas 74.027 ha. Produksi
padi tercatat sebesar 1.411.649 ton Gabah Kering Giling (GKG) dimana mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2004 sebesar 1.552.083 atau 9,22%. Penurunan ini
akibat luasnya kerusakan lahan akibat tsunami
Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara.
Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh,
kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang,
Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas
tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang
sangat besar bagi Indonesia.
3.
Ekonomi (industri, perdagangan dan
pariwisata)
Pulau Sumatera merupakan pulau yang kaya dengan
hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di
pulau Sumatera, yaitu provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil
utama pulau Sumatera ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit,
batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh
perusahaan-perusahaan asing, seperti misalnya PT Caltex yang
mengolah minyak bumi di provinsi Riau.
Tempat-tempat penghasil barang tambang
ialah :
·
Arun (NAD), menghasilkan gas alam.
·
Pangkalan Brandan (Sumatera Utara),
menghasilkan minyak bumi.
·
Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau),
menghasilkan minyak bumi.
·
Tanjung Enim (Sumatera Selatan),
menghasilkan batu bara.
·
Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan
batu bara.
·
Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera
Selatan), menghasilkan minyak bumi.
·
Tanjungpinang (Kepulauan Riau),
menghasilkan bauksit.
·
Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan
Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
·
Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan
timah.
·
Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan
granit.
·
Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan
semen.
·
Sawahlunto (Sumatera Barat),
menghasilkan batubara.
Beberapa kota di pulau Sumatera, juga merupakan kota
perniagaan yang cukup penting. Medan kota
terbesar di pulau Sumatera, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini.
Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.Selain
kota Medan,
kota-kota besar lain di pulau Sumatera adalah:
Pengembangan potensi wilayah di Pulau ini dapat dilakukan
diberbagai bidang antara lain bidang pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, pertambangan, pariwisata, dan lain-lain. Hal ini dapat dikembangkan
dengan baik karena didukung dengan kondisi fisik wilayah Sumatera. Potensi
iklim, terutama curah hujan yang tinggi dan penyebarannya yang cukup merata
sepanjang tahun, serta kondisi tanahnya yang yang bervariasi sehingga
menjadikan lahan di Pulau Sumatra memiliki potensial untuk produksi pertanian,
perkebunan, kehutanan. Dan dengan memiliki sumber daya air yang besar, baik
potensi air di permukaan seperti sungai, waduk maupun perairan laut sehingga
baik untuk pengembangan produksi perikanan. Selain itu Pulau Sumatra memiliki
obyek wisata yang tidak kalah menarik dengan daerah lain, baik wisata alam,
wisata budaya, maupun wisata sejarah sehingga wilayah ini juga penting untuk
pengembangan di sektor pariwisata.
2.2.
Keunggulan
dan Tantangan Dalam Pengembangan Wilayah
2.2.1. Keunggulan
1. Pulau
sumatera memiliki sumber daya alam yang berlimpah, baik itu barang tambang
maupun flora dan fauna nya.
2. Pulau
sumatera dibagi menjadi beberapa provinsi agar memudahkan dalam pengembangan
potensi setiap wilayah.
3. Letak
yang strategis berada dijalur perlayaran internasional, sehingga memudahkan
didalam proses perdagangan.
4. Jumlah
penduduk yang banyak sehingga memiliki persedian sumber tenaga kerja.
5. Memiliki
banyak keragaman budaya sehingga menjadi daya tarik wisatawan lokal dan
internasional.
6. Memiliki
tempat pariwisata yang beragam terutama diwilayah Aceh.
7. Terdapat
nya pusat ekonomi seperti medan dan
batam. Sehingga perekonomian dipulau sumatra lebih berkembang.
2.2.2. Tantangan
1. Rawan
terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi dan
kebakaran hutan.
2. Ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola
sumber daya alam disetiap provinsi dipulau sumatera.
3. Insfraktuktur
belum terlalu optimal dimana kondisi jalan yang berada di desa dan di daerah
perkotaan masih terjadi ketimpangan.
4. Birokrasi
yang tidak berjalan seperti seharus nya ini dapat dilihat dari rendah nya
kualitas pelayanan umum dan tinggi nya angka korupsi disetiap provinsi.
5. Lapangan
pekerjaan masih di dominasi oleh sektor pertanian.
2.3.
Solusi
Dalam Menghadapi Tantangan
1. Memperbaiki
sistem birokrasi pemerintah dengan cara melakukan pengawasan dan kontrol terhadap
setiap pelayanan yang ada di setiap institusi pemerintah.
2. Melakukan
koordinasi dan kerjasama setiap provinsi dalam mengembangkan berbagai bidang
seperti ekonomi, pariwisata, sarana, prasana umum dan lain- lain agar
menningkat kesejahteraan masyarakat dipulau sumatera
3. Pengelolaan
sumber daya alam yang lebih optimal dan terencana sehingga dapat memeberikan
manfaat kepada masing-masing daerah.
4. Meningkat
kan kualitas sumber daya manusia dengan cara memeperbaiki bidang pendidikan,
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
5. Melakukan
berbagai macam terobosan/program dalam mengoptimalkan segala potensi yang
dimiliki oleh setiap wilayah.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
1.
Pulau
Sumatera berdasarkan luasnya merupakan pulau terbesar ke-6 di dunia. Pulau ini
membujur dari barat laut ke arah Tenggara dan melintasi khatulistiwa seolah
membagi Pulau Sumatera atas dua bagian, Sumatera belahan bumi bagian Utara dan
Sumatera belahan bumi bagian Selatan.
2.
Menurut Rovicky, ada tiga versi sejarah
geologi pembentukan Sumatera yang berkembang saat ini. Versi pertama
mengungkapkan bahwa pulau Sumatera sepenuhnya bagian dari tepi lempeng benua
Eurasia. Versi kedua, seperti yang diyakini Pulunggono, Cameroon, dan Hall,
Sumatera terbagi atas lempeng benua Eurasia di bagian timur dan mikro-kontinen
di bagian barat. Sementara, dengan tambahan gagasan Iskandar, ada versi ketiga,
dimana Sumatera terdiri dari tepi lempeng benua di bagian timur dan busur
kepulauan di bagian barat.
3.
Provinsi yang berada di pulau sumatera
yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Bengkulu, Bangka
Belitung, Kepulauan Riau, dan riau dan lin-lain.
4.
Pegunungan adalah sebuah dataran yang menjulang lebih
tinggi dari sekelilingnya.
5.
Sumber daya alam yang utama dipulau sumatera adalah
minyak bumi, gas bumi dan lain-lain.
6.
Keuntungan dalam pengembangan wilayah dipulau sumatera
adalah memiliki sumber daya yang melimpah baik itu barang tambang maupun flora
dan fauna.
7.
Salah satu tantangan pengembangan
wilayah adalah Rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan
gunung berapi dan kebakaran hutan
8.
Salah satu solusi dari tantangan wilayah sumatera Memperbaiki
sistem birokrasi pemerintah dengan cara melakukan pengawasan dan kontrol terhadap
setiap pelayanan yang ada di setiap institusi pemerintah.
3.2.
Saran
Supaya mahasiswa lebih banyak manambah
bahan referensi tentang wilayah dipulau Sumatera.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimos.2015.Nama
Provinsi di Pulau Sumatera.(online).http://sukasosial.blogspot diakses pada
tanggal 18 April 2018.
Anonimos.2016.Persebaran Sumber Daya Alam.(online).http://www.pelajaran.co.il
diakses pada tanggal 15 April 2018.
Anonimos.2015.Kondisi
Fisik Pulau Sumatera.(online).http://contoh makalah1.blogspot.co.id diakses
pada tanggal 15 April 2018.
Anonimos.2010.Kondisi
Ikllim Pulau Sumatera.(online).http://one-geo.blogspot.co.id diakses pada
tanggal 16 April 2018.
Anonimos.2010.Pulau
Sumatera Dalam kajian geografi.(onine).http://one-geo.blogspot.co.id
diakses tanggal 17 April 2018.
Anonimos.2016.Geologi
Sumatera.(online). http://www.lintas-sumatera.com
diakses tanggal 17 April 2018.
Comments
Post a Comment