Makalah
GEOGRAFI REGIONAL
 Pulau Sumatera

Tujuan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Regional Indonesia
Disusun oleh
1.    ROHIL AL AZIZAH                       : 1606101040010
2.    YENI PUSPITA DEWI                    : 1606101040016
3.    DEWI RAHAYU                              : 1506101040053


Dosen pembimbing
M. HAFIZUL FURQAN, S.Pd.,M.Pd.
199106092017031101

Kelas 02

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2018

KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat rahmad dan karuniaNya semata sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan makalah manajemen pendidikan yang berjudul “Pulau Sumatera” dengan tepat waktu.
            Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas harian di Universitas syiah kuala Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Penyusunan makalah ini dapat terlaksana dengan baik.Walaupun di dalam penyusunan nya terdapat banyak suka duka yang telah dilewati, tetapi berkat bantuan dari  berbagai pihak makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Untuk itu pada kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak M. HafizulFurqan, S.Pd.,M.Pdselaku dosen pembimbing  yang telah banyak memberikan masukan ilmu dan berbagai kritikan yang telah banyak memotivasi kami untuk menjadi lebih baik lagi dan tidak lupa pula teman teman sekalian yang telah banyak membantu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Semoga makalah  manajemen pendidikan ini memberikan  Banyak manfaat  bagi orang lain dan dapat  pula menjadi referensi sumber ilmu.Tetapi seperti yang kita ketahui tidak ada yang sempurna masih banyak kekurangan didalam makalah yang telah saya susun.Oleh karena itu penulis berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran untuk makalah ini.Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, Semoga hasil makalah ini bermanfaat.

Banda Aceh, 24 April 2018


                      Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                                         i
DAFTAR ISI                                                                                                                         ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                    1
1.1.         Latar Belakang                                                                                                       1
1.2.         Rumusan Masalah                                                                                                  2
1.3.         Tujuan dan Manfaat                                                                                               2
BAB II PEMBAHASAN                                                                                                      3
2.1.       Deskripsi Wilayah                                                                                                  3
2.2.       KeunggulandanTantanganDalamPengembangan Wilayah                                    15
2.3.       SolusimenghadapiTantangan                                                                                  16
BAB III PENUTUP                                                                                                              17
3.1.         Kesimpulan                                                                                                             17
3.2.         Saran                                                                                                                       17
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                          18


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Dinamika adalah sifat dari kehidupan, temasuk ilmu pengetahuan. Perkembangan materi, ruang lingkup, metode dan analisis merupakan bagian dari perkembangan pemikiran manusia untuk mencari suatu kebenaran secara ilmiah. Geografi sebagai bidang  ilmu yang berkaitan, dengan kehidupan manusia dan dalam analisisnya menyentuh berbagai bidang ilmu lainnya, maka dalam menganalisis fakta secara total memerlukan integritas semua cabang ilmu geografi.Dalam hal ini Geografi regional menduduki  peranan yang sangat strategis. Karena memang gejala dan fenomena yang ada di permukaan bumi pada dasarnya selalu saling terkait dan dalam pemecahannya memerlukan integritas berbagai bidang ilmu. Pemahaman akan keterkaitan gejala gejala di permukaan bumi di suatu wilayah tertentu merupakan inti dari geografi.
Dalam mengapresiasikan tempat, beberapa pendekatan dapat dipergunakan tetapi semuanya harus bersifat korologis, karena itu adalah ciri khas dari disiplin ilmu geografi. regional merupakan ilmu keruangan secara formal, sebagai satu rangkaian perubahan pandangan geografi dari nomotetik (memperhatikan hal-hal yang bersifat umum dan universal) ke idiografik (memperhatikan hal-hal yang khusus dan unik). Dari pandangan idiografik inilah melahirkan ilmu wilayah.Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam nya, ini disebabkan oleh letak geografis indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudra. Dimana Indonesia juga dikelilingi oleh sirkum pegunungan muda pasifik dan mediterenia yang menjadikan indonesia memiliki tanah yang subur dan kaya akan barang tambang yang dapat digunakan untuk meningkat kan perekonomian.
Indonesia memiliki 5 pulau besar yaitu pulau Sumatra, pulau Jawa, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi dan pulau Papua. Wilayah yang akan dikaji didalam makalah adalah pulau sumatra, pulau paling barat idonesia ini memiliki keanekaragaman yang sangat kompleks baik dibidang flora dan fauna maupun dibidang barang tambangnya, suku yang beragam dengan bahasa daerah yang berbeda-beda menjadikan pulau Sumatra memiliki daya tarik sendiri untuk dikaji secara mendetail.Sumatera adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 473.481 km². Penduduk pulau ini sekitar 52.210.926 menurut sensus 2010. Kemudian pada Prasasti Padang Roco tahun 1286 dipahatkan swarnnabhūyang berarti "tanah emas". Selanjutnya dalam naskah Negarakertagama dari abad ke-14 juga kembali menyebut "Bumi Malayu" untuk pulau ini.Pulau sumatra memiliki 10 provinsi didalam nya, setiap provinsi akan dibahas dengan mendetail mulai dari sejarah setiap provinsi, masalah yang dihadap dan solusi untuk mengahadapi perubahan zaman kedepan nya.

1.2.            Rumusan Masalah
1.      Bagaimana deskripsi wilayah regional indonesia khusus nya wilayah Pulau Sumatra
2.      Bagaimana keunggulan dan tantangan dalam mengembangkan wilayah regional
3.      Bagaimana solusi dalam menghadapi tantangan

1.3.            Tujuan
1.      Agar mahasiswa lebih memahami keseluruhan wilayah diindonesiabaik itu mengenai lokasi, budaya, dan  masalah yang akan dihadapi setiap pulau diindonesia dalam kemajuan IPTEK.
2.      Agar mahasiswa dapat menjelaskan secara mandiri tentang informasi yang dijabarkan oleh setiap kelompok.
3.      Menambah bahan referensi dan ilmu pengetahuan.
4.      Agar mahasiswa mengetahui keadaan terkini disetiap pulau diindonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.            Deskripsi Wilayah
2.1.1.      Kondisi Fisik
1.         Keadaan geologi
Pulau Sumatera berdasarkan luasnya merupakan pulau terbesar ke-6 di dunia. Pulau ini membujur dari barat laut ke arah Tenggara dan melintasi khatulistiwa seolah membagi Pulau Sumatera atas dua bagian, Sumatera belahan bumi bagian Utara dan Sumatera belahan bumi bagian Selatan. Menurut Rovicky, ada tiga versi sejarah geologi pembentukan Sumatera yang berkembang saat ini. Versi pertama mengungkapkan bahwa pulau Sumatera sepenuhnya bagian dari tepi lempeng benua Eurasia. Versi kedua, seperti yang diyakini Pulunggono, Cameroon, dan Hall, Sumatera terbagi atas lempeng benua Eurasia di bagian timur dan mikro-kontinen di bagian barat. Sementara, dengan tambahan gagasan Iskandar, ada versi ketiga, dimana Sumatera terdiri dari tepi lempeng benua di bagian timur dan busur kepulauan di bagian barat.
Pegunungan Bukit Barisan dengan beberapa puncaknya yang melebihi 3000 meter diatas permukaan laut merupakan barisan gunung berapi aktif, berjalan sepanjang Sisi barat pulau dari ujung utara ke arah selatan sehingga membuat dataran di sisi barat Pulau relatif sempit dengan pantai yang terjal dan dalam ke arah Samudra Hindia dan dataran di sisi timur pulau yang luas dan landai dengan pantai yang landai dan dangkal ke arah selatan Malaka, Selat Bangka dan Laut Cina Selatan. Di bagian utara pulau Sumatra berbatasan dengan Laut Andaman dan di bagian Selatan dengan Selat Sunda. Pulau Sumatera ditutupi oleh hutan tropis primer dan hutan tropis sekunder yang lebat dengan tanah yang subur. Gunung berapi yang tertinggi di Sumatera adalah Gunung Kerinci di Jambi dan dengan gunung berapi lainnya yang cukup terkenal yaitu Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung Dempo di perbatasan Sumatera Selatan dengan Bengkulu. Secara geologi Pulau Sumatera didorong terus-menerus oleh lempengan indo-australia. Dorongan ini menyebabkan Pulau Sumatera terbelah menjadi dua bagian yang disebut sesar semangko. Belahan yang terbentuk bergerak saling berlawanan, belahan yang kecil di bagian Utara Sumatera bergerak ke barat laut, sedangkan belahan yang besar berada di bagian timur laut bergerak sebaliknya. 4 tahun ini, dorongan lempeng indo-australia dilawan oleh lempeng Eurosia yang bergerak dengan kecepatan 2,7 cm per tahun di sebelah Utara Sumatera, sedangkan di selatannya 1 cm per tahun. Akibatnya, pulau-pulau kecil di pesisir Barat Sumatera terangkat. Dan selama kurun waktu 200 hingga 300 tahun, pulau-pulau itu terangkat 2 sampai 3 cm. Letak pulau Sumatera seperti itulah menjadikan Pulau ini menjadi kawasan epicentrum atau pusat gempa bumi yang sering kali memicu gelombang tsunami. Kawasan paling rawan Di Pantai Barat Sumatera yang bisa diterjang gelombang tsunami terletak di pulau Pagai Utara, Pantai Selatan, gugusan kepulauan Melawai, terutama pulau Sipora dan Siberut.
Pegunungan adalah sebuah dataran yang menjulang lebih tinggi dari sekelilingnya. Dalam pengertian yang lain, pegunungan adalahperbukitanyang berketinggian antara 500-600 m dari permukaan laut. Salah satu pegunungan yang ada di Pulau Sumatera adalah Pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari utara hingga selatan Pulau Sumatera. Sepanjang bukit barisan terdapat gunung-gunungapi yang masih aktif, seperti Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatera Utara), Marapi, Talang (Sumatera Barat), Gunung Kaba (Bengkulu), dan Kerinci (Sumatera Barat, Jambi). Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudera Hindia. Luas pulau ini sekitar 473.606 Km2. Kondisi fisiografi di Pulau Sumatra sangat unik yaitu berupa pulau-pulau di sebelah barat Sumatra yang membentang dari Simeuleu hingga Enggano, rangkaian bukit barisan, zone Semangko, dataran alluvial pantai timur, rangkaian pulau ini terbentuk suatu palung yang dalam dan suatu palung kecil yang terbentuk di sebelah timur laut jajaran pegunungan Bukit Barisan, serta bukit, lembah lereng, dan dataran rendah di sebelah timur.
Sumatra mempunyai bentuk memanjang, dari Kota Raja sampai Bagian utara sampai Tanjung Cina di bagian selatan sepanjang 1650 km dan sepanjang pantai banyak teluk-teluknya. Gambaran secara umum keeadaan fisiografi pulau itu agak sederhana. Fisiografinya dibentuk oleh rangkaian Pegunungan Barisan di sepanjang sisi baratnya, yang memisahkan pantai barat dan pantai timur. Lerengnya mengarah ke Samudera Indonesia dan pada umumnya curam. Hal ini mengakibatkan jalur pantai barat kebanyakan bergunung-gunung kecuali dua ambang dataran rendah di Sumatera Utara (Melaboh dan Singkel atau Singkil) yang lebarnya ±20 km. Sisi timur dari pantai Sumatra ini terdiri dari lapisan tersier yang sangat luas serta berbukit-bukit dan berupa tanah rendah aluvial. Jalur rendah terdapat di bagian timur. Pada bagian ini banyak mengandung biji intan tersebar di Aceh yang lebarnya 30 km. Semakin ke arah selatan semakin melebar dan bertambah hingga 150-200 km yang terdapat di Sumatra Tengah dan Sumatra Selatan.
Kondisi atau jenis tanah yang terdapat di Sumatra antara lain alluvial Hidromorfik Kuning, Organosol, Podsolik Merah Kuning, Podsolik Coklat, Latosol, Litosol, Andosol, dan ada beberapa jenis tanah lainnya yang juga tersebar di seluruh pulau Sumatra. Sumatra berada pada iklim tropis basah, dengan kondisi tersebut menyebabkan curah hujan yang banyak. Sehingga hidrologi di sana atau keadaan akuifer di Sumatra mudah ditemukan hamper disemua wilayah Sumatra.
Geomorfologi SumateraPulau Sumatra memanjang dari barat laut ke tenggara dengan panjang 1.650 km,dari Ule Lhee sampai Tanjung Cina lebar pulau dibagian Utara berkisar 100 – 200 Km dibagian Selatan mencapai 350 Km. Secara garis besar topografi Pegunungan Sumatra dapat dibagi kedalam tiga bagian yang menjalur dari Barat Laut-Tenggara sebagai berikut :
a.             Bagian Barat, daerah ini berupa dataran memanjang sepanjang pantai yang secara tidak menentu terpotong oleh igir-igir yang menyentuh pantai. Dataran pantai memiliki lebar yang di berbagai tempat tidak sama. Dataran pantai yang lebar hanya terdapat di beberapa tempat di antaranya di Meolaboh dan Singkil di Sumatra Utara.
b.             Bagian Tengah, bagian ini merupakan jalur vulkanis (Inner Arc) yang menduduki bagian tengah Pulau Sumatra dengan posisi agak ke Barat. Jalur ini dikenal denan sebutan Bukit Barisan. Bukit barisan ini memiliki lebar yang tidak sama. Bukit Barisan (Zone Barisan) mengalami peristiwa-peristiwa geologis yang berulang-ulang dan kenampakan sekarang adalah sebagai hasil fenomena geologis yang terjadi pada Plio – Pleistocene.
c.             Bagian Timur Pulau Sumatra sebagian besar berupa hutan rawa dan merupakan dataran rendah yang sangat luas. Dataran rendah ini merupakan dataran terpanjang yang tertutup rawa di daerah tropik di Asia Tenggara. Bagian Timur Sumatra selalu mengalami perluasan sebagai hasil pengendapan material yang terbawa oleh aliran sungai dari sayap Timur Zone Barisan.Di bagian arah Barat Pulau Sumatra (di Samudera India) terdapat deretan pulau-pulau yang bersifat non vulkanik. Rangkaian pulau-pulau ini merupakan outerarc. Posisi pulau-pulau memanjang arah Barat Laut - Tenggara. Di bagian Timur Pulau Sumatra terdapat Kepulauan Riau, bangka, Belitung, Lingga, Singkep.
2.         Hidrologi
a.         Sungai
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu menuju hilir. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untukirigasipertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. DiIndonesiasaat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).Sungai terpanjang di pulau Sumatera adalah Sungai Batanghari, sungai ini juga merupakan sungai terpanjang ke empat di Indonesia, dengan panjang kurang lebih 800 km dan lebar sungai antara 200-600 meter.
Tabel 2.1 Nama Sungai di pulau Sumatera
No
Nama Sungai
Provinsi
1
Aceh
Kreung Aceh,Batee Ilieek, Cunda,Geumpang, Mereudu, Peureulak, Peusangan,Teunom,Woyla, Sungai Lawe Alas, Ranggos, Simpang Kanan dan Simpang Kiri.
2
Bengkulu
3
Jambi

4
Lampung
5
Sumatera Barat
6
Riau
7
Sumatera Selatan
8
Sumatera Utara

b.    Danau
Danau adalah sekumpulan air dalam jumlah besar yang dikelilingi daratan. Ia mirip kolam raksasa. Bahkan ada yang sedemikian luasnya sehingga disebut laut. Misalnya laut kaspia dan laut mati. Berikut ini merupakan nama-nama danau yang ada di Pulau Sumatera.
Tabel 2.2 Nama Danau di Pulau Sumatera
No
Nama Danau
Provinsi
1
Danau Air Hitam
Sumatera Selatan
2
Danau Ancuelot
Aceh
3
Danau Dendam Tak Sudah
Bengkulu
4
Danau Di Atas
Sumatera Barat
5
Danau Di Bawah
Sumatera Barat
6
Danau Dipacampat
Jambi
7
Danau Emas
Bengkulu
8
Danau Jembawan
Sumatera Selatan
9
Danau Jepara
Lampung
10
Danau Kerinci
Kerinci, Jambi
11
Laut Realoih
Aceh
12
Danau Laut Tawar
Aceh
13
Danau Maninjau
Sumatera Barat
14
Danau Matana
Sumatera Selatan
15
Danau Singkarak
Sumatera Barat
16
Danau Toba
Sumatera Utara


3.         Geografis dan astronomis
Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan kepulauanNusantara. Secara astronomis Sumatera berada pada posisi 6°LU-6°LS dan antara 95°BB-109°BT. 
·               Di sebelah utara      : berbatasan dengan Teluk Benggala.
·               Di sebelah timur      :berbatasan dengan Selat Malaka.
·               Di sebelah selatan   : berbatasan dengan Selat Sunda.
·               Di sebelah barat      :berbatasan denganSamudra Hindia.
Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana, antara lain sungai Asahan(Sumatera Utara), Sungai Siak(Riau),  Kampar, Inderagiri (Sumatera Barat, Riau), Batang Hari (Sumatera Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering(Sumatera Selatan), dan. Way Sekampung(Lampung). Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatera diantaranya Batang Tarusan (Sumatera Barat), dan Ketahun(Bengkulu).Di bagian barat pulau, terbentang pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan panjang lebih kurang 1500 km. Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan gunung, baik yang tidak aktif maupun gunung berapi yang masih aktif,

4.         Cuaca dan iklim
Iklim Indonesia secara umum dipengaruhi oleh kondisi musim yang menghasilkan Arus Monsun Indonesia. Dan karena letak Indonesia yang berada diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia menimbulkan Arus Lintas Indonesia. Hal lain yang mempengaruhi kondisi musim di Indonesia adalah posisi Matahari yang melintasi ekuator dua kali setiap tahun. Pada saat kedudukan matahari di atas belahan bumi utara menyebabkan tekanan rendah di belahan bumi utara di Asia dan tekanan tinggi di belahan bumi selatan di Australia.
Sumatera tergolong daerah tipe iklim A (sangat basah) yang puncak musim hujannya jatuh antara Oktober dan Januari, kadang hingga Februari. Berdasarkan iklim ini, Sumatra memiliki hutan gambut yang umumnya berada di daerah tipe iklim A atau B, yaitu di pantai timur Sumatra, hutan hujan tropis, dan hutan muson. Selain itu juga memiliki Hutan hujan tropis yang umumnya menempati daerah tipe iklim A dan B pula. Jenis hutan ini menutupi sebagian besar Pulau Sumatra. Hutan Mangrove berada di pantai timur Sumatra. Dari pola hujan Sumatra Utara termasuk tipe hujan equatorial artinya puncak hujan terjadi dua kali setahun pada saat posisi matahari berada di atas equator. Atau tepatnya puncak curah hujan terjadi satu bulan setelah matahari tepat di atas khatulistiwa: yaitu bulan April/Mei atau Oktober/November.
Menurut Oldeman, Sumatra Utara bagian timur (pantai timur dan lereng timur) semakin menuju pantai atau hilir, curah hujan semakin rendah atau tipe E2, sebaliknya semakin menuju ke lereng pegunungan atau hulu curah hujan semakin tinggi (tipe C1, B1 atau A). Bahkan di Langkat dan Simalungun daerah hulu merupakan tipe A, artinya bulan basah lebih dari 9 bulan atau hampir sepanjang tahun terjadi hujan. Sebaliknya di bagian barat (pantai barat-lereng barat) curah hujan semakin besar menuju pantai (hilir) dan semakin kecil menuju lereng pegunungan atau hulu. Demikian juga di pantai barat tipe iklimnya A artinya hampir sepanjang tahun hujan terjadi. Seperti halnya curah hujan untuk bagian timur Sumatra Utara di hulu lebih besar dari di hilir, sementara di bagian barat hilir lebih besar dari di hulu. Untuk DAS dipantai timur umumnya panjang dan luas sehingga potensi air hujan yang ditangkap cukup besar dan perlu pengelolaan yang serius supaya supaya tidak banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Untuk DAS di bagian barat rata-rata kecil dan tidak panjang, kecuali DAS Batang Natal. Dengan perkembangan perkotaan curah hujan di lereng yang menghadap pantai dan perkotaan pun akan bertambah besar, sebab angin ke arah lereng akan didorong angin laut yang kuat, hal ini mengakibatkan hujan orografis akan semakin mudah terbentuk, maka intensitas hujan pun akan semakin tinggi. Hujan orografis dapat terjadi dengan mudah di Sumatera dikarenakan oleh adanya deretan pegunungan Bukit Barisan, dimana masa udara dipaksa naik oleh adanya pegunungan tersebut, sehingga terjadilah hujan orografis tersebut.

5.         Flora dan fauna
Flora merupakan sebutan untuk dunia tumbuhan. Jenis tumbuhan tertentu yang ada pada suatu wilayah belum tentu juga terdapat pada wilayah lainnya. Sumatera termasuk kedalam tipe hutan hujan tropis, yang hidup sepanjang tahun. Dan tipe flora di sumatera termasuk kedalam flora Asiatis.Flora Asiatis yang terdapat di Pulau Sumatera terdiri atas, rotan, kayu jati, beringin, pakis-pakisan, akasia, pohon durian, pohon kesambi, cemara, pohon pinus, pohon damar, pohon ulin, pohon gaharu buaya, bunga edelweis, dan raflesia arnoldi.
Dunia hewan atau fauna di Indonesia, secara geografis terbagi menjadi dua wilayah utama, dan satu wilayah peralihan. Wilayah-wilayah tersebut adalah wilayah Asiatis, wilayah Australis, dan wilayah Peralihan. Sumatera termasuk kedalam wilayah Asiatis. Jenisnya antara lain :
a.         Mamalia, meliputi harimau sumatera, macan tutul, banteng, gajah, kerbau, badak bercula dua, beruang madu, kukang, babi hutan, biawak, bajing tanah, bajing terbang, musang, landak, pesut, kancil, rusa.
b.        Reptilia, meliputi penyu hijau, penyu belimbing, kura-kura, buaya, ular kobra, kadal, bunglon, dan trenggiling.
c.         Burung, meliputi burung elang, jalak, kutilang, perkutut, bangau
d.        Berbagai jenis ikan.
e.         Berbagai jenis serangga.

6.         Persebaran sumber daya alam
a.       Persebaran sumber daya berdasarkan jenis
·           Sumber daya alam hayati. sumber daya alam ini merupakan sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Sumber daya alam hayati juga termasuk dalam komponen biotik dimana terdiri dari hewan, tumbuhan dan juga mikroorganisme.
·           Sumber daya alam ini merupakan sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Sumber daya alam hayati juga termasuk dalam komponen biotik dimana terdiri dari hewan, tumbuhan dan juga mikroorganisme.
b.      Persebaran barang tambang dipulau sumatera
·           Minyak bumi
Minyak bumi mulai terbentuk pada zaman primer, sekunder, dan tersier. Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa, dan laut-laut dangkal. Sesudah mati, mikro¬plankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut, kemudian bercampur dengan lumpur yang dinamakan lumpur sapropelium. Palembang (Sungai Gerong dan Sungai Plaju) dan Jambi (Dumai)
·           Gas Alam
Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil, erutama metan, propan, dan butan yang digunakan sebagai bahan bakar. Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG.
·           Batu bara
Sebagian batubara terjadi dari tumbuh-tumbuhan tropis masa prasejarah (masa karbon). Tumbuh-tumbuhan tropis tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan tersebut tertimbun hingga berada dalam lapisan batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut dengan inkolen (proses pengarangan) yang terbagi emnjaadi dua, yaitu proses biokimia dan proses metamorfosis.Berikut ini adalah beberapa daerah tambang batu bara di Indonesia yaitu Ombilin dekat Sawahlunto (Sumatera Barat) menghasilkan batubara muda, yang sifatnya mudah hancur, Bukit Asam dekat Tanjung Enim (Palembang) menghasilkan batu bara muda yang sudah menjadi atrasit karena pengaruh magma dan Jambi, Riau, Aceh.
·           Tanah liat
Tanah liat adalah tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus, sehingga rapat dan sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di daratan rendah di Pulau Sumatera


·           Kaolin
Kaolin terbentuk dari pelapukan batuan-batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di Sumatera.
·           Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batuan-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung, dan Bengkulu.
·           Bauksit
Bauksit di Indonesia banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau. Bauksit dari Bintan diolah di Sumatera Utara, yaitu Proyek Asahan. Proyek Asahan juga merupakan pusat tenaga air terjun di Sungai Asahan.
·           Timah
Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia adalah Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep yang menghaasilkan lebih dari 20% produksi timah putih dunia. Di Muntok terdapat pabrik peleburan timah. Ada dua macam timah, yaitu timah primer dan timah sekunder (aluvial). Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada batuan granit. Timah sekunder (aluvial) adalah endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukan dan erosi.
·           Emas dan perak
Emas dan perak merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan perak terdapat di daerah-daerah. Simau di Bengkulu,logos di Riau,meulaboh di Nanggroe Aceh Darussalam
2.1.2.      Kondisi Sosial
1.         Sejarah, politik dan pemerintah
Nama sumatera berawal dari  adanya kerajaan samudera yang terletak didaerah pesisir timur aceh. Dimulai dengan adanya kunjungan yang dilakukan oleh ibnu battutah ke negeri samudra, dia adalah seorang petualang asal maroko yang datang ke negeri tersebut pada tahun 1345. Batutah menyebut kata samudera menjadi samatrah, dan kemudian menjdi sumatra atau sumatera.selanjutnya nama ini tercantum didalam peta buatan portugis abad ke-16, sehingga dapat dikenal luas sampai saat ini.
Dikalangan bangsa yunani purba, sumatera sudah dikenal dengan nama taprobana. Nama taprobana insula telah dipakai oleh claudius ptolomeus, seorang ahli geografi yunani abad kedua masehi, tepatnya tahun165, dia menjelaskan daerah Asia tenggara dalam karya nya geographike hyphegesis.

2.         Demografi ( budaya, pendidikan dan mata pencaharian )
Secara umum, pulau Sumatera didiami oleh bangsa Melayu. Suku-suku besar adalah AcehBatakMelayuMinangkabauBasemahRejangOganKomering dan Lampung. Di wilayah pesisir timur Sumatera dan di beberapa kota-kota besar seperti MedanBatamPalembang,Pekanbaru, dan Bandar Lampung, banyak bermukim etnis Tionghoa. Penduduk pulau Sumatera hanya terkonsentrasi di wilayah Sumatera Timur dan dataran tinggi Minangkabau. Mata pencaharian penduduk Sumatera sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.Penduduk Sumatera mayoritas beragama Islam dan sebagian kecil merupakan penganut ajaran Kristen Protestan, terutama di wilayah Tapanuli dan Toba-Samosir, Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan, seperti MedanPekanbaruBatamPangkal PinangPalembang, dan Bandar Lampung dijumpai beberapa penganut Buddha.
Sumber Daya Alam Aceh Sumber Daya Alam Nanggroe Aceh Darussalam Sektor pertanian adalah motor penggerak perekonomian masyarakat Aceh. Pada 2005, memiliki lahan sawah beririgasi teknis seluas 96.683 ha, beririgasi setengah teknis 44.230 ha dan beririgasi non teknis seluas 74.027 ha. Produksi padi tercatat sebesar 1.411.649 ton Gabah Kering Giling (GKG) dimana mengalami penurunan dibandingkan tahun 2004 sebesar 1.552.083 atau 9,22%. Penurunan ini akibat luasnya kerusakan lahan akibat tsunami
Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia.

3.         Ekonomi (industri, perdagangan dan pariwisata)
Pulau Sumatera merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatera, yaitu provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama pulau Sumatera ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing, seperti misalnya PT Caltex yang mengolah minyak bumi di provinsi Riau.
Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah :
·           Arun (NAD), menghasilkan gas alam.
·           Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi.
·           Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.
·           Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
·           Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
·           Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi.
·           Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit.
·           Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
·           Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah.
·           Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit.
·           Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen.
·           Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara.
Beberapa kota di pulau Sumatera, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatera, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.Selain kota Medan, kota-kota besar lain di pulau Sumatera adalah:
·           PalembangSumatera Selatan
·           Bandar LampungLampung
·           PekanbaruRiau
·           BatamKepulauan Riau
·           PadangSumatera Barat
Pengembangan potensi wilayah di Pulau ini dapat dilakukan diberbagai bidang antara lain bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, pertambangan, pariwisata, dan lain-lain. Hal ini dapat dikembangkan dengan baik karena didukung dengan kondisi fisik wilayah Sumatera. Potensi iklim, terutama curah hujan yang tinggi dan penyebarannya yang cukup merata sepanjang tahun, serta kondisi tanahnya yang yang bervariasi sehingga menjadikan lahan di Pulau Sumatra memiliki potensial untuk produksi pertanian, perkebunan, kehutanan. Dan dengan memiliki sumber daya air yang besar, baik potensi air di permukaan seperti sungai, waduk maupun perairan laut sehingga baik untuk pengembangan produksi perikanan. Selain itu Pulau Sumatra memiliki obyek wisata yang tidak kalah menarik dengan daerah lain, baik wisata alam, wisata budaya, maupun wisata sejarah sehingga wilayah ini juga penting untuk pengembangan di sektor pariwisata.

2.2.            Keunggulan dan Tantangan Dalam Pengembangan Wilayah
2.2.1.      Keunggulan
1.      Pulau sumatera memiliki sumber daya alam yang berlimpah, baik itu barang tambang maupun flora dan fauna nya.
2.      Pulau sumatera dibagi menjadi beberapa provinsi agar memudahkan dalam pengembangan potensi setiap wilayah.
3.      Letak yang strategis berada dijalur perlayaran internasional, sehingga memudahkan didalam proses perdagangan.
4.      Jumlah penduduk yang banyak sehingga memiliki persedian sumber tenaga kerja.
5.      Memiliki banyak keragaman budaya sehingga menjadi daya tarik wisatawan lokal dan internasional.
6.      Memiliki tempat pariwisata yang beragam terutama diwilayah Aceh.
7.      Terdapat nya pusat ekonomi seperti medan  dan batam. Sehingga perekonomian dipulau sumatra lebih berkembang.

2.2.2.      Tantangan
1.      Rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi dan kebakaran hutan.
2.       Ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola sumber daya alam disetiap provinsi dipulau sumatera.
3.      Insfraktuktur belum terlalu optimal dimana kondisi jalan yang berada di desa dan di daerah perkotaan masih terjadi ketimpangan.
4.      Birokrasi yang tidak berjalan seperti seharus nya ini dapat dilihat dari rendah nya kualitas pelayanan umum dan tinggi nya angka korupsi disetiap provinsi.
5.      Lapangan pekerjaan masih di dominasi oleh sektor pertanian.


2.3.            Solusi Dalam Menghadapi Tantangan
1.      Memperbaiki sistem birokrasi pemerintah dengan cara melakukan pengawasan dan kontrol terhadap setiap pelayanan yang ada di setiap institusi pemerintah.
2.      Melakukan koordinasi dan kerjasama setiap provinsi dalam mengembangkan berbagai bidang seperti ekonomi, pariwisata, sarana, prasana umum dan lain- lain agar menningkat kesejahteraan masyarakat dipulau sumatera
3.      Pengelolaan sumber daya alam yang lebih optimal dan terencana sehingga dapat memeberikan manfaat kepada masing-masing daerah.
4.      Meningkat kan kualitas sumber daya manusia dengan cara memeperbaiki bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
5.      Melakukan berbagai macam terobosan/program dalam mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki oleh setiap wilayah.


BAB III
PENUTUP
3.1.            Kesimpulan
1.      Pulau Sumatera berdasarkan luasnya merupakan pulau terbesar ke-6 di dunia. Pulau ini membujur dari barat laut ke arah Tenggara dan melintasi khatulistiwa seolah membagi Pulau Sumatera atas dua bagian, Sumatera belahan bumi bagian Utara dan Sumatera belahan bumi bagian Selatan.
2.      Menurut Rovicky, ada tiga versi sejarah geologi pembentukan Sumatera yang berkembang saat ini. Versi pertama mengungkapkan bahwa pulau Sumatera sepenuhnya bagian dari tepi lempeng benua Eurasia. Versi kedua, seperti yang diyakini Pulunggono, Cameroon, dan Hall, Sumatera terbagi atas lempeng benua Eurasia di bagian timur dan mikro-kontinen di bagian barat. Sementara, dengan tambahan gagasan Iskandar, ada versi ketiga, dimana Sumatera terdiri dari tepi lempeng benua di bagian timur dan busur kepulauan di bagian barat.
3.      Provinsi yang berada di pulau sumatera yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan riau dan lin-lain.
4.      Pegunungan adalah sebuah dataran yang menjulang lebih tinggi dari sekelilingnya.
5.      Sumber daya alam yang utama dipulau sumatera adalah minyak bumi, gas bumi dan lain-lain.
6.      Keuntungan dalam pengembangan wilayah dipulau sumatera adalah memiliki sumber daya yang melimpah baik itu barang tambang maupun flora dan fauna.
7.      Salah satu tantangan pengembangan wilayah adalah Rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi dan kebakaran hutan
8.      Salah satu solusi dari tantangan wilayah sumatera Memperbaiki sistem birokrasi pemerintah dengan cara melakukan pengawasan dan kontrol terhadap setiap pelayanan yang ada di setiap institusi pemerintah.
3.2.            Saran
Supaya mahasiswa lebih banyak manambah bahan referensi tentang wilayah dipulau Sumatera.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimos.2015.Nama Provinsi di Pulau Sumatera.(online).http://sukasosial.blogspot diakses pada tanggal 18 April 2018.
Anonimos.2015.Kondisi Fisik Pulau Sumatera.(online).http://contoh makalah1.blogspot.co.id diakses pada tanggal 15 April 2018.
Anonimos.2010.Kondisi Ikllim Pulau Sumatera.(online).http://one-geo.blogspot.co.id diakses pada tanggal 16 April 2018.
Anonimos.2010.Pulau Sumatera Dalam kajian geografi.(onine).http://one-geo.blogspot.co.id diakses tanggal 17 April 2018.
Anonimos.2016.Geologi Sumatera.(online). http://www.lintas-sumatera.com diakses tanggal 17 April 2018.

Comments

Popular posts from this blog

ALAT UKUR DASAR LISTRIK 2016

laporan praktikum kartografi menyalin peta

laporan praktikum fisika geografi lensa cembun